youngster.id - Kesempatan presentasi (pitching) di depan investor global merupakan hal penting bagi para startup. Bahkan mereka berharap dapat diberi kesempatan tersebut lebih banyak lagi.
Hal itu diungkapkan CEO PrivyID Marshall Pribadi. Ia mengatakan pihaknya menilai kesempatan Indigo.id yang memfasilitasi sepuluh binaan untuk pitching di depan sejumlah venture capital (kalangan kapital yang fokus ke startup) global merupakan hal luar biasa.
“Ini sudah luar biasa karena inkubator lain tak berikan kesempatan seperti ini. Pitching lima menit depan venture capital global itu kesempatan langka dan istimewa bagi mayoritas startup di tanah air,” katanya Jumat (28/4/2017) di Bandung.
Sebelumnya dalam helatan Global Venture Summit (GVS) di Nusa Dua Bali, 19-21 April 2017 lalu para startup binaan Indigo.id bertemu dengan sekitar 25 venture capital dari Silicon Valley, lebih dari 50 angels (injektor sosial) internasional hingga ratusan perusahan teknologi informasi komunikasi (TIK).
Menurut Marshall, keberadaan venture capital maupun angel investor sangat signifikan untuk keberlangsungan dan kemajuan sebuah perusahaan rintisan digital agar mampu meningkatkan layanannya baik tingkat lokal apalagi global.
“Sebelumnya kami juga diberi kesempatan sejenis, misal dalam Tech in Asia 2016 di Jakarta dengan crowd sangat ramai kala itu. Kami mengharapkan Indigo terus bisa memberi kesempatan seperti ini ke depannya agar startup Indonesia makin maju,” sambungnya.
Ke-10 binaan Indigo.id terpilih presentasi di depan Christine Herron (Managing Director Intel Capital), Bill Reichert (Managing Director Garage Ventures), Andrew Romans (General Partner Rubicon VC), Richard Jun (Managing Director BAM Ventures), Pravan Malhotra (IMF Venture Capital), dan banyak lagi. Mereka adalah para pemimpin dari Sonar, Goers, Amtiss, Minutes, Forstok, Privyid, Kofera, Kartoo, Payfazz, dan Jasa Connect.
Pada kesempatan itu, startup binaan Indigo.id secara umum memperlihatkan portfolio mereka pada awal dan tengah presentasi dengan diakhiri potensi injeksi modal yang bisa diberikan venture capital guna memperbesar usaha startup tersebut. Potensi kucuran dana dari ratusan ribu hingga jutaan dolar AS.
Presentasi juga melibatkan sekitar 50 startup lainnya baik dalam/luar negeri, namun waktu presentasi diberikan maksimal satu menit dengan urutan waktu dilakukan setelah semua binaan Indigo.id selesai presentasi.
Menurut Marshall, fasilitas istimewa tersebut juga ditambah pemberian satu lokasi booth pameran di lokasi kegiatan. Karena itu, pihaknya tak keberatan mengikuti kegiatan dengan bea transportasi dan akomodasi internal perusahaan.
Pemilik perusahaan otentifikasi tandan tangan digital itu mengharapkan pihaknya bisa ikut dalam kegiatan sejenis GVS namun skala lebih besar yakni RISE di Hongkong yang akan digelar beberapa bulan ke depan.
Adapun, CEO Goers Sammy Ramadhan menambahkan pihaknya turut berterima kasih atas kesempatan yang menurutnya sangat seru dan menantang untuk dilakoni rintisan usaha digital yang fokus pada pengelolaan event dan turisme itu.
“Sangat menantang untuk pitching di Bali, di depan hall besar dan ditonton banyak startup lain sedunia dan apalagi venture capital global. Tentu harapannya, mereka jadi makin mengenal aplikasi kami di masa mendatang,” pungkasnya.
STEVY WIDIA