youngster.id - Saat ini, industri kreatif Indonesia sedang tumbuh pesat. Sebagai salah satu sektor dari industri kreatif, pangsa pasar kebutuhan jasa desain interior dan kontraktor juga meningkat signifikan.
Menyikapi pertumbuhan industri tersebut, perusahaan rintisan digital desain interior dan kontraktor bangunan Velospace & Co mengajak para desainer interior di Tanah Air untuk bersinergi sebagai mitra.
“Sejak Velospace berdiri, kami sudah banyak bersinergi dengan para desainer interior berbakat di Jakarta. Kini, banyak sekali lulusan perguruan tinggi di bidang ini yang memiliki daya kreatif tinggi dan tidak kalah dengan mereka yang sudah berpengalaman. Kenapa kita tidak berkolaborasi saja? Apalagi pasarnya masih terbuka luas,” ujar Verik Angerik, founder & CEO Velospace & Co.
Menurut Verik, untuk membangun usaha di bidang ini, selain ilmu juga dibutuhkan dana. Oleh karena itu, sebagai startup bidang interior dan kontraktor bangunan yang terlebih dulu sudah dikenal publik, Velospace membuka peluang kerjasama dengan konsep kemitraan.
Untuk itu, Velospace mengajak para desainer, arsitek, insinyur sipil untuk membentuk kemitraan bisnis di bidang desain dan pembangunan di berbagai kota di Indonesia. Adapun skema kerjasamanya berdasarkan bagi hasil (profit sharing) yang adil dan proporsional tanpa harus menyertakan modal.
“Selama ini mitra kami hanya dari Jakarta dan sudah banyak proyek yang berhasil kita selesaikan bersama. Sekarang kami ingin memberi kesempatan untuk calon mitra di daerah lain seperti Bali, Bandung, Surabaya, Medan dan Makassar. Kota-kota tersebut sedang bergeliat dalam proyek konstruksi dan pembangunan. Dengan brand Velospace yang sudah dikenal luas serta sederet portofolio proyek dari mulai skala kecil hingga besar, calon mitra kami akan lebih mudah mendapatkan klien baru di kotanya masing-masing,” imbuh Verik.
Calon-calon mitra bisa memberikan profil usahanya kepada manajemen Velospace. Setelah itu, nantinya bila ada proyek di kota itu maka secara otomatis Velospace akan melakukan penunjukkan langsung.
“Selain hak ekslusif teritori, kami juga memberikan hak berbasis proyek. Misalnya, jika kompetensinya di interior hotel, maka setiap ada proyek hotel kami kerjasama dengan mitra tersebut. Demikian juga lainnya sehingga mitra kami bisa bekerja sesuai core competence-nya masing-masing,” tutup Verik.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post