youngster.id - Startup pengembang layanan food waste prevention Surplus mengumumkan pendanaan awal dari Salam Pacific Indonesia Lines (SPIL Ventures). Pendanaan ini akan digunakan untuk membangun ekosistem end-to-end dalam pencegahan timbulnya sampah makanan.
Co-Founder & CEO Surplus Indonesia Muhammad Agung Saputra mengatakan, dengan pendanaan awal ini, Surplus Indonesia akan melakukan perluasan market pengguna layanan aplikasi Surplus. Selain itu, perusahaan ingin mengembangkan lebih lanjut model B2B untuk membangun ekosistem end-to-end dalam pencegahan timbulnya food waste.
“Kami juga berharap kolaborasi pentahelix yang melibatkan banyak pihak, antara akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintah, dan media dapat terjadi untuk menjadi dasar dalam pencegahan timbulan food waste di Indonesia,” kata Agung dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).
Sampai saat ini, Surplus telah bekerja sama dengan beberapa pusat perbelanjaan (seperti Mall Sarinah), perhotelan (meliputi Marriott International Group, Swiss Belhotel International, Ascott Group, Artotel Group), middle-high F&B brand, supplier sayur dan buah, serta industri rumahan maupun UMKM.
“Platform ini dikembangkan untuk menjadi solusi dalam memaksimalkan penjualan produk overstock dari bisnis F&B agar tidak tersia-siakan dan hanya berakhir menjadi food waste,” ujar Agung.
Surplus diluncurkan pada Maret 2021 sebagai food rescue app pertama di Indonesia yang dapat digunakan untuk memesan produk makanan dan minuman overstock dari bisnis F&B dengan harga diskon 50% pada waktu tertentu. Saat ini, Surplus beroperasi di area Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Malang, dan Bali. Mereka juga mengaku telah mempunyai sekitar 100 ribu pengguna aktif.
“Adapun alasan SPIL Ventures memberikan pendanaan ke Surplus Indonesia dikarenakan kami melihat inovasi pengembangan aplikasi yang tidak hanya dalam bentuk suatu marketplace tetapi juga secara langsung memberikan solusi terhadap dampak lingkungan terutama terkait food waste,” kata Sumarny Manurung VP Investment SPIL Ventures.
Surplus juga menjadi salah satu green tech startup dengan sertifikasi B-corp yang memiliki misi dalam pencegahan masalah food waste. Dukungan dari pemerintah juga telah didapatkan Surplus Indonesia, antara lain dari Kemenparekraf, KemenkopUKM, Dinas PPKUKM DKI Jakarta, dan Pemda Yogyakarta.
Dampak yang telah dihasilkan dari pemesanan di aplikasi Surplus sampai Desember 2022 meliputi 30 ribu ton makanan terselamatkan, mencegah kerugian hingga $80 ribu, dan mencegah potensi emisi hingga 350 ton CO2 eq.
STEVY WIDIA