Startup Otoklix Catatkan Pertumbuhan Pendapatan Tahunan Dua Kali Lipat

Otoklix

Startup Otoklix Catatkan Pertumbuhan Pendapatan Tahunan Dua Kali Lipat (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Startup aftermarket otomotif OtoKlix mengumumkan pencapaian pertumbuhan tahunan positif yang mendekati profitabilitas. Otoklix berhasil mencapai pertumbuhan pendapatan dua kali lipat dari tahun ke tahun (y-o-y), dan hampir mencapai keuntungan dalam waktu 12 bulan.

Martin Reyhan Suryohusudo, Founder dan CEO Otoklix mengatakan, dalam waktu dua tahun Otoklix telah mencapai pertumbuhan pendapatan dua kali lipat dari tahun ke tahun.

Menurutnya, ketika sektor ini menghadapi tantangan seperti kurangnya standarisasi dan ketidakefisienan, pihaknya melihat ini bukan sebagai hambatan, tetapi sebagai peluang. Peluang untuk memberikan solusi digital yang transformatif yang tidak hanya membuat pemeliharaan kendaraan menjadi pengalaman yang mulus bagi pemiliknya, tetapi juga mendorong keunggulan operasional bagi bengkel independen.

“Pertumbuhan persentase dua digit kami dalam ekonomi unit yang positif juga menunjukkan bahwa kami berada di jalur yang benar, dan ini baru permulaan. Saat kami mendekati keuntungan, kami bersiap untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar dan menetapkan standar industri baru, membuat Otoklix menjadi pilihan utama dalam perawatan otomotif di Indonesia,” kata Martin, Jum’at (8/9/2023).

Sektor aftermarket otomotif Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Otoklix memperkirakan, nilainya mencapai sekitar US$16 miliar. Meskipun memiliki pertumbuhan besar, industri ini masih dihadapkan dengan berbagai rintangan.

Di Indonesia, layanan perbaikan kendaraan telah lama menjadi proses yang rumit. Dealer resmi menghadapi biaya yang tinggi dan waktu tunggu yang panjang. Di sisi lain, sektor bengkel independen yang menguasai 80% pasar, mengalami masalah seperti risiko penipuan, kurangnya standarisasi, dan pelayanan purna jual yang tidak memuaskan.

Bahkan, banyak dari bengkel independen ini masih menggunakan metode manual dengan pena dan kertas untuk mengelola transaksi yang menghambat perkembangan dan profitabilitas mereka.

Untuk mengatasi masalah itu, platform ini menawarkan proses pemeliharaan kendaraan yang lebih mudah, lebih terstandarisasi, dan transparan kepada pemilik kendaraan. Pengguna dapat menemukan dan mengakses layanan di bengkel independen yang direkomendasikan di sekitarnya, dan menerima jaminan untuk transaksi di lokasi yang bekerja sama dengan Otoklix.

Bagi bengkel, Otoklix menyediakan perangkat lunak manajemen hubungan pelanggan dan manajemen rantai pasokan yang kuat, dirancang untuk signifikan meningkatkan pendapatan, margin, dan efisiensi operasional.

Ke depan, Otoklix berencana membuka bengkel sendiri untuk meningkatkan margin. Selain itu, perusahaan ini sedang menjajaki solusi bisnis-ke-bisnis (B2B), sudah bekerja sama erat dengan klien korporat seperti Telkom Group. Di sisi teknologi, mereka sedang mengembangkan kecerdasan buatan (AI) yang eksklusif, dengan tujuan mengotomatisasi proses data dan diagnostik untuk meningkatkan efisiensi di bengkel.

“Otoklix juga bersiap untuk menjadi pelopor di sektor aftermarket kendaraan listrik di Indonesia dengan berfokus pada persiapan dan pendidikan tim bengkel untuk melayani sepeda motor listrik,” ucap Martin.

Startup ini juga telah memasuki kemitraan strategis dengan Pertamina untuk memulihkan kembali jaringan layanan Bright Olimart di stasiun bensin Pertamina. Kemitraan ini diharapkan akan memperluas jangkauan Otoklix sambil menambahkan lapisan kenyamanan dan kepastian tambahan bagi pemilik kendaraan di seluruh negeri.

Otoklix didirikan tahun 2019 oleh Martin dan kawan-kawan. Otoklix telah mendapat pendanaan awal dari AC Ventures sebagai investor utama. Otoklix berupaya mengubah sektor aftermarket otomotif di Indonesia yang semula terfragmentasi dan tidak efisien.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version