youngster.id - Sampingan, startup yang bergerak di bidang tenaga kerja inklusif mengklaim telah mengalami pertumbuhan 10 kali lipat. Saat ini lebih dari 1 juta mitra Kawan Sampingan yang menggunakan layanan Sampingan. Tahun 2022 Sampingan akan fokus mengekspansi layanan di industri ritel.
Co-Founder dan CEO Sampingan, Wisnu Nugrahadi mengatakan, di tengah pandemi COVID-19 yang menjadi tantangan bagi seluruh lapisan masyarakat, bisnis Sampingan mengalami pertumbuhan.
“Kami menyederhanakan proses rekrutmen dan manajemen pekerja dengan mendigitalisasikannya. Hal tersebut direspon dengan baik terbukti dengan peningkatan jumlah mitra (Kawan Sampingan) baik full-time maupun part-time sebesar lebih dari 3 kali lipat menjadi lebih dari 1 juta mitra dibandingkan periode sebelum pandemi. Selain itu, bisnis kami pun tumbuh hingga 10 kali lipat, membuktikan bahwa layanan kami dipercaya oleh perusahaan dalam memenuhi kebutuhan staffing,” kata Wisnu dalam keterangan pers, Rabu (16/2/2022).
Wisnu mengatakan, tahun ini Sampingan akan fokus mengekspansi layanan Sampingan ke industri ritel yang saat ini mulai bangkit. Sektor ritel sendiri diperkirakan bisa tumbuh pada 2022 dengan memanfaatkan momentum pelonggaran mobilitas. Hal ini juga didukung dengan semakin banyaknya gerai ritel yang mulai diperbolehkan kembali untuk beroperasi.
“Untuk itu, salah satu fokus kami di Sampingan adalah melayani sektor tersebut agar terus tumbuh positif. Melalui Sampingan Business, kami siap membantu proses staffing termasuk menyediakan lebih banyak tenaga kerja di bidang sales dan merchandiser yang erat kaitannya dengan sektor ritel,” ucapnya.
Berikutnya, fokus yang akan dilakukan Sampingan adalah penyempurnaan produk dan layanan untuk meningkatkan pengalaman perusahaan dan pekerja dalam menggunakan layanan Sampingan. Beberapa fitur yang akan diupgrade bertujuan untuk memudahkan perusahaan untuk merekrut pekerja seperti meluncurkan video interview, penjadwalan interview dan penyesuaian alur rekrutmen secara otomatis.
Wisnu mengatakan tantangan terbesar yang dihadapi oleh perusahaan dalam mempekerjakan pekerja adalah efisiensi waktu untuk menentukan kandidat yang cocok serta tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk proses staffing terutama dalam jumlah besar.
“Dengan penyempurnaan fitur dan layanan juga yang terus dilakukan Sampingan, kami berharap semakin banyak perusahaan termasuk di sektor ritel yang menggunakan platform kami untuk memenuhi kebutuhan staffing. Di sisi lain, juga memudahkan para pekerja di bidang ritel untuk memperoleh pekerjaan yang tepat,” tutup Wisnu.
STEVY WIDIA