youngster.id - Memahami pentingnya kesejahteraan mental di tempat kerja dan dampaknya terhadap budaya perusahaan dan produktivitas, startup kesehatan mental Teduh memperluas layanannya dengan menyediakan manfaat kesehatan mental bagi karyawan.
Dengan berhasilnya layanan mereka di berbagai universitas, termasuk Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Binus, Teduh memperluas jangkauan layanannya ke perusahaan.
Co-founder dan CEO Teduh, Christian Chonardo mengatakan bahwa langkah ekspansi pasar ini adalah respons alami terhadap kebutuhan yang berkembang.
“Saya merasa bahwa Indonesia memerlukan perawatan kesehatan mental dan manfaat karyawan yang lebih baik. Pengalaman kami di dunia pendidikan telah mengajarkan kami betapa pentingnya perawatan kesehatan mental, terutama di kalangan generasi muda. Namun, kita juga harus mengenali perlunya kesehatan mental di tempat kerja. Ini memengaruhi budaya perusahaan, produktivitas, dan kualitas hidup karyawan,” kata Christian, dikutip Senin (30/10/2023).
Startup Teduh didirikan pada tahun 2021 ketika pandemi oleh Christian, Adrianus Matthew (CTO), dan Nicco Parikh (CMO). Visi mereka berakar pada pemahaman bahwa lockdown dan langkah-langkah isolasi memiliki dampak mendalam pada kesejahteraan mental individu, mendorongnya untuk menciptakan Teduh sebagai tali pengaman bagi mereka yang membutuhkan.
Lebih jauh, melihat kondisi kesehatan mental yang memprihatinkan di Indonesia, terutama dengan lebih dari 45.000 upaya bunuh diri pada tahun 2022, mereka pun memutuskan untuk berkomitmen dalam menyelesaikan dan mengatasi masalah ini dengan mengembangkan aplikasi Teduh sebagai solusi kesehatan mental yang inovatif dan efektif, sesuai dengan budaya Indonesia.
“Kami mendirikan Teduh untuk mengisi kekosongan ini, dan kami terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan ini,” ungkap Chonardo, seorang lulusan Universitas Princeton yang sebelumnya bekerja di McKinsey & Company.
Awalnya, Teduh berfokus pada penyediaan aplikasi kesehatan mental untuk terapi online, meditasi, dan terapi mandiri. Kini, Teduh memperluas layanan dalam penyediaan manfaat kesehatan mental bagi karyawan di seluruh Indonesia.
Pentingnya kesehatan mental dalam produktivitas tenaga kerja adalah elemen kunci yang semakin diakui. Tim Teduh menyadari bahwa kesejahteraan mental sangat penting dalam menciptakan budaya perusahaan yang sehat dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Aplikasi Teduh ini berfokus pada aksesibilitas dan kemudahan penggunaan, merevolusi lanskap perawatan kesehatan mental di negara ini. Dengan menyederhanakan akses ke sumber daya dan layanan kesehatan mental yang vital, aplikasi ini bertujuan membuat pencarian bantuan lebih mudah bagi warga Indonesia.
Salah satu fitur unggulannya adalah algoritma khusus yang mempersonalisasi pengalaman pengguna dengan mencocokkan mereka dengan kursus bantuan diri atau psikolog yang sesuai dengan kebutuhan unik mereka.
Pendekatan personalisasi ini memastikan bahwa mereka yang mencari bantuan dapat mengakses dukungan yang sesuai dengan mereka, yang secara signifikan meningkatkan peluang kesuksesan. Navigasi dalam aplikasi ini sangat mudah, dengan antarmuka pengguna yang intuitif yang cocok untuk semua usia.
Menurut Christian, hadirnya aplikasi ini menggarisbawahi komitmen Teduh dalam meningkatkan kesejahteraan mental di Indonesia yang komprehensif, terutama dengan lebih dari 20 juta penduduk Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental berat, beberapa di antaranya belum terlaporkan.
“Komitmen Teduh untuk memastikan kemudahan penggunaan berakar pada keyakinan bahwa dukungan kesehatan mental harus mudah diakses oleh semua orang, tanpa memandang keahlian teknologi mereka,” pungkasnya. (*AMBS)
Discussion about this post