Rabu, 1 Oktober 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

Startup Teknologi Karbon Fairatmos Dapat Pendanaan Awal

6 Desember 2022
in Headline
Reading Time: 2 mins read
Fairatmos

Tim Fairatmos terpilih di program Spark 02. (Foto: istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Fairatmos, startup teknologi karbon lokal, mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal sebesar $4,5 juta atau lebih dari Rp69 miliar. Dana segar bakal digunakan untuk memperkuat platform dengan menyediakan inovasi digital baru di pasar karbon.

CEO dan Founder Fairatmos Natalia Rialucky mengatakan, mereka berambisi  mendemokratisasi akses ke pasar karbon melalui platform yang mendukung pengembangan proyek penyerapan karbon bagi komunitas, korporasi, dan pihak lain.

“Salah satu cara bagi perusahaan untuk memenuhi targetnya adalah dengan mengimbangi emisi mereka melalui kredit karbon,” kata Natalia dalam keterangan resmi, Senin (5/12/2022).

Selain itu, Fairatmos akan membantu pengembang proyek dalam aspek pendanaan bersama entitas komersial dan individu, menjangkau lebih banyak komunitas dan pengembang proyek, serta memperluas tim di berbagai fungsi, termasuk pakar analitik penginderaan jauh, produk, dan engineer.

Pendanaan ini dipimpin Go-Ventures dan Kreasi Terbarukan TBS, lengan investasi dari perusahaan energi lokal Toba Bara Sejahtera. Vertex Ventures SEA and India dan angel investor terkemuka turut serta dalam putaran tersebut.

Baca juga :   Startup Finku Kantongi Pendanaan Awal Sebesar US$2,8 Juta

Natalia melanjutkan, mengembangkan proyek penyerapan karbon yang berkualitas tinggi dan terukur bukanlah tugas yang mudah. Terlepas dari potensi yang melimpah bagi Indonesia untuk menjadi penyerap karbon dunia, secara historis hanya ada sedikit proyek di Indonesia, karena ada banyak hambatan teknis dan biaya di muka yang mempersulit masyarakat dan organisasi untuk berpartisipasi.

Fairatmos bertujuan untuk mendemokratisasi akses ke pasar karbon. Misi perusahaan adalah meningkatkan mata pencaharian masyarakat petani kecil melalui pendapatan tambahan dari keterlibatan dalam proyek karbon dan mengurangi degradasi ekosistem di sekitarnya. Fairatmos sedang membangun solusi inovatif yang membantu masyarakat, pemilik aset, dan pengembang proyek untuk merancang dan memverifikasi proyek karbon, selain itu memberikan panduan teknis dan studi pra-kelayakan digital gratis.

Baca juga :   Menkominfo Bicara Startup dan Ekonomi Digital Di WEF 2020

Produk pertamanya adalah Digital Pre-Feasibility Study (Pre-FS) untuk penyerapan karbon melalui konservasi mangrove. Platform tersebut membantu proses verifkasi karbon dengan ringkas yang mencakup identifikasi, standardisasi, dan pemilihan metodologi, hingga pengecekan kelayakan proyek berdasarkan metodologis.

Menurut Natalia, dengan proses biasa dapat memakan waktu 60 hari sehingga memerlukan biaya yang tinggi. Sementara dengan platform Pre-FS ini dapat dilakukan dalam waktu kurang dari 7 hari secara gratis.

Platform Pre-FS dibangun dengan teknologi Remote Sensing dan Machine Learning yang diklaim dapat memprediksi potensi proyek penyerapan karbon secara tepat. Dalam pengembangan, Fairatmos selalu merujuk pada basis data yang dikeluarkan oleh pemerintah, seperti National Forest Reference Emission Level for Forest Deforestation and Forest Degradation yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca juga :   Dapat Investasi Segar, Startup Agritech Eratani Siapkan Super App Untuk Petani Indonesia

Beberapa proyek Digital Pre-FS yang sedang dijalankan oleh Fairatmos termasuk di antaranya program restorasi bakau di Muara Badak Ulu, pedesaan Handil Terusan di Kalimantan Timur, dan program restorasi bakau di Cilacap, Desa Ujungalang di Jawa Barat.

Dalam waktu kurang dari satu tahun beroperasi, Fairatmos telah mendapatkan daya tarik yang kuat dan bekerja dengan lebih dari 40 pengembang proyek di beberapa proyek penyerapan karbon di hutan bakau, hutan dan pertanian.

“Dengan tutupan hutan lebih dari 126 juta hektar, Indonesia secara global dikenal sebagai ‘paru-paru dunia’. Potensi pasar karbon di Indonesia sangat besar, dengan nilai $565 miliar nilai ekonomi karbon,” kata Aditya Kamath Partner Go-Ventures.

 

STEVY WIDIA

Tags: FairatmosGo-VenturesKreasi Terbarukan TBSpendanaan tahap awalstartup teknologi karbon
Previous Post

Affiliate Marketing Permudah Influencer dan Kreator Konten Raup Keuntungan

Next Post

Airasia Super App Versi Terbaru Jangkau 130 Destinasi

Related Posts

pendanaan startup
Headline

Dapat Suntikan Investasi, One% Nutrition Siap Perluas Bisnis di Kawasan Asia Tenggara

9 Mei 2025
0
Orient Growth Ventures
Headline

Orient Growth Ventures Kumpulkan US$90 Juta untuk VC di Asia Tenggara dan India

12 Februari 2024
0
venture capital Antler
Headline

Antler Pimpin Pendanaan Tahap Awal Sebesar US$5,1 Juta untuk 37 Startup di Asia Tenggara

31 Januari 2024
0
Load More
Next Post
SUPER+ versi terbaru

Airasia Super App Versi Terbaru Jangkau 130 Destinasi

keamanan siber

Waspada, Ada 400 Ribu File Berbahaya Baru Setiap Hari

BRI Kembangkan Desa Wisata di Borobudur

Kemenparekraf Luncurkan 100 Paket Wisata Nusantara

Discussion about this post

Recent Updates

WhatsApp Hadirkan Meta AI, Chatbot Serbaguna Berbasis Kecerdasan Buatan

Fitur Baru WhatsApp, Bisa Bikin Gambar Bergerak Hingga Personalisasi Tema Chat

1 Oktober 2025
Deteksi TBC Dengan AI Bawa Startup Indonesia Masuk Final Kompetisi LKYGBPC Singapura

Deteksi TBC Dengan AI Bawa Startup Indonesia Masuk Final Kompetisi LKYGBPC Singapura

1 Oktober 2025
Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
WhatsApp Hadirkan Meta AI, Chatbot Serbaguna Berbasis Kecerdasan Buatan

Fitur Baru WhatsApp, Bisa Bikin Gambar Bergerak Hingga Personalisasi Tema Chat

1 Oktober 2025
Deteksi TBC Dengan AI Bawa Startup Indonesia Masuk Final Kompetisi LKYGBPC Singapura

Deteksi TBC Dengan AI Bawa Startup Indonesia Masuk Final Kompetisi LKYGBPC Singapura

1 Oktober 2025
Vokasi UI Gelar Program UMKM Naik Kelas di Kota Depok

Upskilling Jadi Kunci Lulusan Vokasi Bersaing di Dunia Kerja

30 September 2025
Tokopedia dan TikTok

Terlambat Laporkan Akuisisi Saham Tokopedia, TikTok Terkena Denda Rp15 Miliar

30 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version