youngster.id - Petani biasanya selalu kesulitan mengelola usaha mulai dari pembelian sarana produksi pertanian hingga menjual hasil pertaniannya. Di sisi lain, pengembangan usaha para petani juga berjalan sangat lambat karena sulitnya akses pinjam modal ke bank.
Hal ini mendorong startup agritech Terra Asri membangun aplikasi untuk memberdayakan petani dan pemangku kepentingan. Aplikasi terutama memberikan kemudahan akses pasar dan sarana produksi pertanian, informasi dan kolaborasi, serta akses modal untuk tumbuh bagi para petani.
“Tujuannya membuat usaha petani berkembang pesat,” kata Shivangi Agarwal CEO dan Founder Terra Asri dalam keterangan pers, Rabu (1/2/2023).
Shivangi menjelaskan aplikasi mengembangkan platform online yang menghubungkan petani dengan supplier sarana produksi pertanian.
“Industri pertanian saat ini masih terfragmentasi mulai dari hulu hingga ke hilir. Industri yang terfragmentasi itu membuat petani kesulitan dalam mendapatkan akses informasi, sarana produksi pertanian, pasar, serta akses permodalan. Ini yang menjadi dasar kami mengembangkan Terra Asri,” ungkapnya.
Menurut Shivangi berbagai fitur bermanfaat telah hadir dalam aplikasi ini. Di antaranya marketplace sarana produksi pertanian, informasi teknologi, akses pasar dan permodalan akan diintegrasikan. Selain itu, terdapat fitur akses informasi dan perkembangan di industri pertanian.
“Semua itu dilakukan untuk membantu petani meningkatkan produksi tanaman yang berkelanjutan,” ujarnya.
Aplikasi yang dikembangkan Terra Asri ini untuk tahap awal digunakan oleh para petani di Jawa Barat. Kedepannya akan bisa digunakan oleh petani di seluruh Indonesia.
Vice President Operations Terra Asri Indrawan Adi Sucipto menambahkan, ke depannya Terra Asri akan mengembangkan aplikasi yang telah diluncurkan ke tahap berikutnya yaitu solusi untuk industri hilir. Tujuannya sama yaitu memberikan akses pasar serta akses permodalan untuk petani.
“Kami akan terus mengembangkan aplikasi Terra Asri ini agar bisa menjadi platform yang dapat memberikan solusi secara komprehensif di industri pertanian di Indonesia,” tutup Fadli.
STEVY WIDIA
Discussion about this post