youngster.id - Merespon perkembangan budaya ngopi dan meningkatnya permintaan akan produk F&B di jaringan hotelnya, OYO Hotels and Homes meluncurkan meluncurkan brand kopi independen bernama ‘Kopi Cinta’. Gerai ini diharapkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan bagi para mitra hotel, dengan biaya investasi rendah.
Sebagai lini bisnis di luar akomodasi, OYO langsung menggebrak dengan 30 gerai Kopi Cinta di seluruh Indonesia.
Eko Bramantyo, Country Head Emerging Business, OYO Indonesia mengatakan, OYO melihat bahwa budaya ngopi di seluruh Indonesia mengalami peningkatan yang pesat. Selain itu, terdapat peningkatan permintaan akan produk F&B dari para tamu dari hotel-hotel kami di berbagai wilayah Indonesia. Berangkat dari kondisi ini, OYO berinisiatif untuk memanfaatkan peluang dengan menghadirkan lini bisnis baru ini.
“Di tengah pandemi ini, sebagai pelaku industri kami senantiasa dituntut untuk semakin inovatif, baik dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang mengalami perubahan, maupun dari sisi strategi bisnis. Kami juga berharap dapat menjadi sumber pemasukan tambahan bagi para mitra yang tertarik untuk membuka gerai Kopi Cinta ini,” kata Eko dalam keterangannya, Rabu (12/8/2020.
Kopi Cinta menggandeng Primo Coffee sebagai partner strategis dalam pembuatan standar operasional, menyediakan pelatihan barista, serta pengadaan alat dan suplai bahan baku. Untuk menjangkau konsumen di luar tamu hotel-hotel OYO, Kopi Cinta juga menggandeng Go-food dan Grabfood untuk layanan pesan-antar secara daring bagi masyarakat yang ingin memesan Kopi Cinta tanpa harus datang ke lokasi gerai.
Gerai Kopi Cinta ini telah tersedia di hotel-hotel OYO yang dioperasikan langsung oleh OYO (Self-Operated Business/SOB). Menurut Eko, OYO akan terus menambah gerai Kopi Cinta di seluruh jaringan hotelnya. OYO juga membuka kesempatan bagi para mitra-mitra hotel OYO yang ada untuk bergabung dan membuka gerai Kopi Cinta di hotel mereka. Biaya investasi awal untuk produk mulai Rp 3 juta (mesin dan starter pack), tanpa membutuhkan ruang ataupun staf tambahan.
“Di tengah pandemi ini, kami terus berupaya agar bisnis mitra hotel kami tetap dapat berjalan. Kini, melalui inovasi bisnis terbaru ini, kami menawarkan kesempatan yang memungkinkan para mitra untuk mendapatkan pemasukan tambahan, di luar dari akomodasi. Melalui dukungan teknologi dan kanal distribusi jaringan OYO, kami optimis bahwa hadirnya Kopi Cinta dapat turut menjadi stimulus dalam membangkitkan industri hospitality ini,” tutup Eko.
Menurut Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian, konsumsi kopi nasional di tahun 2018 telah mencapai 314 ribu ton. Angka konsumsi ini diprediksi akan terus tumbuh sekitar 8,2% selama periode 2016 – 2021. Data lebih lanjut menurut International Coffee Organization (ICO), pertumbuhan rata-rata konsumsi kopi di Indonesia berada di atas rata-rata dunia pada umumnya. Di tahun tahun 2021, pasokan kopi nasional diprediksi akan mencapai 795 ribu ton, sementara tingkat konsumsi naik menjadi 370 ribu ton.
Meskipun prediksi ini tentu terpengaruh oleh pandemi COVID-19, Kementerian Perindustrian serta Kementerian Pariwisata telah melakukan upaya untuk kembali menggairahkan industri kopi melalui kampanye #SatuDalamKopi. Menperin sendiri menyatakan bahwa pemerintah tetap optimis untuk kembali menggairahkan industri kopi lokal di tengah pandemi ini, dengan berbagai terobosan yang inovatif.
STEVY WIDIA
Discussion about this post