youngster.id - Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini mendorong Tjufoo berkomitmen untuk menginvestasikan Rp1,8 triliun untuk pengembangan UMKM lokal.
CEO & Co-Founder Tjufoo TJ Tham mengatakan, 80% UMKM di Indonesia masih kesulitan untuk mendapat akses pendanaan. Di sisi lain 95% UMKM kesulitan merekrut anggota profesional, dan 99% UMKM masih kesulitan untuk memanfaatkan big data untuk operasional bisnis mereka.
“Target kami Rp1,8 triliun pendanaan untuk UMKM lokal di Indonesia. Kami lihat potensi UMKM di Indonesia untuk itu kita bantu keperluan terkait pendanaan mereka,” kata Tham dalam keterangannya, Senin (10/4/2023).
Sejak didirikan tahun 2022, Tjufoo telah membantu berbagai brand mencapai pertumbuhan bisnis nyata yang terukur dengan menyediakan ekosistem dan support system yang tepat bagi brand untuk naik kelas.
“Dana ini sangat besar kalau kita bandingkan pendanaan khusus untuk UMKM. Banyak negara lain tidak dapat pendanaan khusus sebesar ini untuk UMKM. Kebanyakan pendanaannya ke bidang teknologi atau startup,” jelasnya.
Perusahaan startup brand agregator UMKM ini juga melihat, UMKM di dalam negeri sangat berpotensi. Itu karena berkontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Tham menyampaikan, risetnya kepada hampir 1.000 lebih UMKM di Indonesia yang akan naik ke level selanjutnya memiliki beberapa tantangan. “Ada tiga tantangan yang mereka hadapi yakni kesulitan finansial, kemudian sulit mendapatkan e members yang profesional serta kurangnya atau minim akses data,” ujarnya.
Sebagai brand aggregator Tjufoo dapat mengakusisi bisnis, menyediakan modal hingga akses sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing brand. Brand aggregator memang tidak akan membantu secara langsung dalam pengembangan bisnis. Namun sebaliknya, brand aggregator akan membantu menaikkan nama brand, meski nanti seorang individu sudah tidak memilikinya lagi.
Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo menyatakan akan berkerja sama dengan Tjufoo untuk melahirkan entrepreneur muda.
“Jadi nanti anak-anak muda yang ingin mengembangkan UMKM tapi bingung akses, itu nanti kita akan menyediakan semuanya itu. Jadi, nanti kita akan menyediakan satu layanan satu pintu untuk eksistensinya,” kata Menpora Dito dalam situs resmi Kemenpora.
Menariknya, kakak Dito yakni Aryo Ariotedjo berperan menjadi Partner of Investments and Acquisitions di Tjufoo.
STEVY WIDIA