youngster.id - PT Solusi Sinergi Digital Tbk (Surge) yang dikenal juga dengan WIFI mengumumkan pertumbuhan positif dimana perseroan membukukan Operating Profit sebesar Rp13,8 miliar atau bertumbuh 20,1% menjadi dari periode yang sama di tahun sebelumnya (YoY).
Terjadi peningkatan pendapatan Perseroan, yang bertumbuh sebesar 29.68% menjadi Rp47,5 miliar dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp36,6 miliar.
CEO Surge, Hermansjah Haryono mengatakan, pertumbuhan positif Surge salah satunya ditunjang oleh perubahan rutinitas maupun budaya konsumsi masyarakat yang mulai berubah, dari yang semula serba offline menjadi serba online.
“Tahun 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi kesehatan dan perekonomian, tetapi perseroan dapat melaluinya dengan baik, bahkan tahun tersebut dapat kami akhiri dengan go-public. Kami berhasil melaluinya dengan mencatatkan pertumbuhan positif lewat berbagai inisiatif, seperti misalnya pengembangan sejumlah aplikasi digital dan pengembangan jaringan Fiber Optic (FO),” kata Hermansyah usai gelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2021, Kamis (10/6/2021).
Menurut dia, dalam kurun waktu 2020 hingga saat ini, masyarakat Indonesia terus menyesuaikan diri dalam transformasi digital, dan semakin membutuhkan digitalisasi dalam berbagai aspek kehidupan. Disisi lain, entrepreneurship, startup dan inisiatif digital akan terus tumbuh dan berkembang karena semua pelaku industri dituntut untuk dapat beradaptasi dan terus mengembangkan bisnis sesuai dengan kondisi yang ada. Hal ini kemudian mendorong lahirnya peluang dan potensi baru, terutama bagi Surge yang merupakan solusi-preneur atau enabler dari transformasi digital di Indonesia.
“Di tahun ini, kami optimis mencatatkan pertumbuhan bisnis positif dibandingkan tahun lalu, terutama dengan adanya beberapa kerja sama dengan berbagai partner baru untuk meningkatkan digitalisasi di bidang layanan kesehatan, retail, dan lainnya,” kata Hermansjah lagi.
Selain agenda pengesahan Laporan Tahunan Perseroan tahun buku 2020, Surge juga melaporkan telah menggunakan Rp. 65.400.967.975 atau sebesar 78.82% dari dana hasil penawaran umum perdana saham (IPO) yang berjumlah sebesar Rp82.975.846.000 setelah dikurangi biaya-biaya umum. Dana ini digunakan sebagai modal kerja perseroan, termasuk namun tidak terbatas untuk biaya pembayaran sewa space iklan, perlengkapan penunjang usaha periklanan, dan overhead cost.
“Tantangan Indonesia di tahun ini masih seputar pada turunnya daya beli masyarakat. Disisi lain kami juga melihat peluang di bidang periklanan mengarah positif karena para pelaku usaha sudah memulai kembali aktif untuk memasarkan produk/layanan mereka di ranah digital. Pencapaian tersebut tentunya tidak terlepas dari kontribusi tiga lini bisnis utama Surge, yakni periklanan digital, pengembangan aplikasi, dan infrastruktur jaringan. Dengan pemulihan ekonomi yang secara gencar terus digalakkan, kami optimis tahun ini akan lebih baik, ” tambah Hermansjah.
Selain pemaparan kinerja, RUPST menetapkan bahwa seluruh laba bersih tahun buku 2020 ditetapkan sebagai cadangan wajib.
STEVY WIDIA
Discussion about this post