youngster.id - Akses pembiayaan masih menjadi tantangan untuk mendorong kemajuan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan mitra warung. Untuk itu, Surge (PT Solusi Sinergi Digital Tbk) menggandeng Bank Negara Indonesia (BNI) untuk menghadirkan fasilitas pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Dengan adanya kerjasama Surge dengan BNI, Mitra UMKM dan mitra warung dapat mengakses pembiayaan dengan suku bunga sangat rendah yakni 6% per tahun, dengan tenor hingga 3 tahun. Diharapkan, program ini dapat mendorong jutaan bisnis mitra UMKM dan mitra warung naik kelas dan membangkitkan gairah ekonomi mikro di seluruh Pulau Jawa.
Pasalnya, saat ini Surge telah mengelola puluhan gudang Koperasi Unit Desa (KUD). Hanya dalam waktu 7 bulan beroperasi, Surge telah memiliki lebih dari 22 ribu mitra (baik UMKM maupun mitra warung) yang menjual kebutuhan pokok masyarakat sehari-hari dengan harga yang terjangkau.
“Sejak awal tahun 2021, Surge mendorong tumbuhnya ekonomi mikro di daerah dengan program konsinyasi bersama ribuan UMKM dan mitra warung di daerah. Dengan mudah, mitra UMKM dan mitra warung dapat membeli stok barang-barang pokok sehari-hari melalui Linistore dengan harga yang sangat kompetitif. Lewat fasilitas pembiayaan melalui program KUR BNI, mitra UMKM dan mitra warung akan lebih mudah memperbesar skala bisnis usaha mereka. Bersama BNI dan beberapa bank lainnya, kami menargetkan lebih dari 5 juta mitra UMKM dan mitra warung yang dapat mengakses fasilitas pinjaman murah ini dan memajukan perekonomian di daerah lewat teknologi,” ujar CEO Surge Hermansjah Haryono, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/1/2022).
Untuk dapat mengakses fasilitas ini, mitra UMKM dan mitra warung harus sudah terdaftar dan bertransaksi terlebih dahulu pada aplikasi marketplace distributor dari Surge, Linistore. Surge juga membuka kesempatan untuk UMKM dan warung baik yang usahanya baru saja berjalan hingga usaha yang telah berjalan untuk bergabung menjadi mitra. Surge akan mengkurasi mitra UMKM dan mitra warung berdasarkan data penjualan harian serta memberikan rekomendasi tersebut kepada BNI untuk proses kredit yang diajukan oleh mitra warung.
Menurut Hermansjah, program pembiayaan Surge merupakan kelanjutan kerja sama Surge melalui entitas anak usahanya PT Jaringan Logistik Indonesia (PT JLI) bersama Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) pada awal 2021 dalam mengembangkan potensi ekonomi mikro di daerah. Kerja sama ini mendorong integrasi gudang-gudang KUD untuk dimanfaatkan sebagai solusi lengkap secara end-to-end bagi mitra UMKM, mitra warung dan lainnya. Gudang-gudang ini difungsikan sebagai tempat penyimpanan dan distribusi stok barang pokok melalui program konsinyasi pada marketplace Linistore.
Data dari laporan World Bank mengenai Ease of Doing Business 2020, Indonesia masih menjadi peringkat ke-48 dalam hal kemudahan memperoleh kredit UMKM. Pemerintah baru-baru ini sudah menargetkan peningkatan porsi kredit UMKM dari perbankan mencapai 30% dari total kredit perbankan di 2024, dari posisi saat ini yang baru mencapai kisaran 18%. Di sisi lain, salah satu survei menunjukkan lebih dari 75% UMKM menggunakan dana bantuan untuk membeli bahan baku, bibit, atau barang dagangan sebagai modal UMKM untuk berjualan. Untuk itu, ekosistem yang memudahkan UMKM dan warung dalam mendapatkan pembiayaan sampai pemenuhan modal kerja sangat dibutuhkan.
Dalam program pembiayaan mitra UMKM dan mitra warung, selain dengan BNI, Surge juga menjalin kerja sama dengan institusi finansial lainnya.
“Kehadiran dari program pembiayaan ini menjadi wujud dukungan kami terhadap mitra UMKM, warung dan masyarakat untuk bangkit dan berkembang di tengah masa pandemi. Program pembiayaan yang kami sediakan selaras dengan misi serta model bisnis yang dimiliki perseroan yaitu menyediakan kebutuhan harian bagi masyarakat (daily needs). Kedepannya, Kami terus berupaya memberikan nilai tambah kepada masyarakat luas di sekitar gudang melalui pemanfaatan Teknologi seperti internet murah, creative hub, dan lainnya selain program modal kerja KUR kepada mitra,” tutup Hermansjah.
FAHRUL ANWAR