Tahun 2020 Netzme Perluas Program 1000 Kampung Digital Netzme

Tim Netzme. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Setelah resmi mengantongi izin dari Bank Indonesia (BI) pada tanggal 19 Desember 2019 lalu, sebagai penerbit Uang Elektronik (e-money) Netzme akan melebarkan sayap bisnisnya dengan mengembangkan program 1000 Kampung dan Pesantren Digital Netzme di seluruh Indonesia.

Vicky G. Saputra CEO Netzme mengatakan, Netzme telah mendapat izin resmi BI dalam Surat Nomor 21/584/DKSP/Srt/B dan sebagai Penyelenggara Transfer Dana dalam rangka penyediaan fitur Transfer Dana melalui Uang Elektronik dengan nomor izin 21/270/DKSP/98 tanggal 19 Desember 2019.

“Usai mengantongi ijin itu, tentunya fokus kami sekarang untuk kembali memberikan solusi akses keuangan sebagai bagian dari program inklusi serta literasi keuangan yang lebih baik, menyenangkan dan optimal bagi masyarakat Indonesia di kota-kota kecil hingga pedesaan, khususnya yang belum memiliki akses keuangan (unbanked people),” ungkap Vicky kepada media Kamis (26/12/2019) di Jakarta.

Dia menegaskan, dengan perizinan tersebut, Netzme dapat kembali mengembangkan program 1000 Kampung dan Pesantren Digital Netzme di seluruh Indonesia. Saat ini, total pengguna aplikasi Netzme saat ini telah lebih dari 2,5 juta pengguna dan lebih dari 97% adalah pengguna yang berasal dari kota kecil maupun pedesaan seperti Ciamis, Roteng, Solok, Tapaktuan, Soppeng dan lainnya. Hal ini sesuai dengan visi misi Netzme menyediakan solusi paling menyenangkan bagi kalangan masyarakat yang belum sama sekali tersentuh layanan akses keuangan (unbankable) di seluruh Indonesia.

“Target Netzme selanjutnya adalah untuk segera dapat merampungkan partisipasi Netzme dalam program implementasi Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pembayaran dari Bank Indonesia dan juga memulai lagi proses pelaksanaan Penawaran Umum Saham Perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dua hal tersebut harapannya dapat segera dicapai selambatnya semester pertama 2020,” papar Vicky lagi.

Netzme adalah aplikasi pembayaran berbasiskan komunitas dengan beragam pelayanan jasa akses layanan keuangan dan pengembangan kewirausahaan mikro kreatif, salah satunya dalam bentuk pengembangan Kampung Digital Netzme di kota-kota kecil dan perdesaan di seluruh Indonesia.

Tidak hanya sekedar layanan pembayaran Netzme yang merupakan aplikasi pembayaran berbasis komunitas dengan beragam layanan jasa akses layanan keuangan dan beragam fitur pengembangan kewirausahaan mikro kreatif.

“Konsep ini terinspirasi dari semangat “good samaritan” atau “gotong royong” khas budaya indonesia melalui pengembangan Kampung-Kampung Digital Netzme di seluruh Indonesia.Oleh karena itu, Netzme melalui fitur-fitur yang telah ada seperti fitur layanan media sosial, gamification, PPOB, keuangan dan e-money berharap dapat diterima dengan mudah bagi penggunanya di seluruh Indonesia terutama masyarakat unbanked,” jelasnya.

Menurut dia, hal ini merupakan salah satu strategi yang diambil oleh Netzme, agar dapat mengajak kalangan pengguna ikut turut berpartisipasi aktif menggunakan aplikasi Netzme dan pada saat bersamaan berpartisipasi dalam program inklusi dan literasi keuangan secara lebih menyenangkan.

“Visi dan misi Netzme dalam mendukung Program Gerakan Non-Tunai Pemerintah melalui cara yang menyenangkan dan menghibur bagi masyarakat unbanked di kota-kota kecil dan pedesaan dapat lebih mudah terealisasi,” pungkas Vicky.


FAHRUL ANWAR

Exit mobile version