Tawarkan Layanan Digital Terintegrasi, Amar Bank Punya Kemampuan Perluas Pembiayaan UMKM

Amar Bank

Rasio NPL Amar Bank Menurun 0,92% di Kuartal III 2024 (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Target pemerintah dalam peningkatan pangsa kredit perbankan untuk UMKM menjadi 30% pada 2024, menjadi peluang besar bagi kinerja perbankan digital yang fokus dengan UMKM dan retail seperti Amar Bank.

Hal ini terangkum dalam laporan terbaru dari Kiwoom Sekuritas, yang menunjukkan analisis atas strategi Amar Bank dalam mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia. Dalam riset yang terbit awal Juli 2024, Kiwoom Sekuritas menunjukkan peran UMKM dalam peningkatan signifikan kinerja Amar Bank baik dari segi penyaluran kredit maupun pendapatan perusahaan.

Tercatat Amar Bank menyalurkan total kredit mencapai Rp2,75 triliun pada Q1 2024, meningkat 14,7% secara tahunan (year-on-year), dengan penyaluran kredit ke sektor UMKM mencapai 52%, lebih tinggi dibandingkan target penyaluran kredit pemerintah. Rasio Non-Performing Loan (NPL) Amar Bank juga berada di posisi paling rendah selama 3 tahun terakhir yakni 0,84% di Q12024, menggambarkan kesuksesan strategi penyaluran kredit secara prudent.

Laporan itu menunjukkan pinjaman bank kepada UMKM di Indonesia masih tergolong rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga, hanya mencapai 21%. Hal ini menghambat pertumbuhan UMKM di Indonesia yang seharusnya menjadi tulang punggung ekonomi. Banyak UMKM di Indonesia tidak memiliki sistem pembukuan yang baik dan jaminan yang memadai, sehingga sulit bagi bank untuk menilai kelayakan kredit mereka. Untuk itu, David menambahkan pentingnya integrasi layanan perbankan ke dalam ekosistem UMKM, sehingga dapat menyederhanakan aktivitas bisnis mereka dengan ditunjang pengalaman pengguna yang lebih baik.

Sukarno Alatas, Head of Research PT Kiwoom Sekuritas Indonesia, menambahkan, persepsi risiko tinggi dan kurangnya informasi keuangan membuat umumnya bank konvensional ragu memberikan pinjaman kepada UMKM.

“Hal ini menjadi ruang potensial bagi bank digital seperti Amar Bank yang sejak awal sudah fokus membangun fundamentalnya untuk mengisi peran ini. Riset kami menunjukkan Bank digital seperti Amar Bank dapat menjangkau nasabah yang belum terlayani melalui platform digital dan jaringan agen yang luas. Selain itu, proses onboarding yang mudah dan cepat membuat layanan ini lebih menarik bagi UMKM,” kata Sukarno.

Riset Kiwoom Sekuritas juga menyoroti pemanfaatan data alternatif memungkinkan bank digital seperti Amar Bank melakukan penilaian kredit bagi UMKM yang lebih cepat dan akurat. Dengan menggunakan algoritma machine learning, bank digital juga bisa mempercepat proses pemberian pinjaman dan menawarkan produk kredit yang lebih fleksibel sesuai kebutuhan UMKM.

Sukarno menilai inovasi dan layanan digital terintegrasi yang Amar Bank tawarkan dapat menarik lebih banyak UMKM yang membutuhkan pembiayaan, melihat kesuksesan produk Tunaiku dan aplikasi Amar Bank saat ini.

“Amar Bank, dengan fokus kuat sejak awal berdirinya pada 2014 pada solusi perbankan digital, kami lihat siap memanfaatkan peluang ini. Inisiatif Amar Bank untuk menggunakan teknologi AI dalam meningkatkan efisiensi operasional dan menawarkan produk kredit yang fleksibel sangat potensial,” tambahnya.

Menurut Sukarno, Amar Bank punya kemampuan untuk melakukan ekspansi, yaitu kinerja yang solid dan efisien yang mencerminkan manajemen risiko yang efektif dan strategi pertumbuhan yang berkelanjutan. Tercatat laba bersih Amar Bank meningkat menjadi Rp48,86 miliar, tumbuh 41,9% YoY. Efisiensi operasional juga berhasil menurunkan rasio biaya terhadap pendapatan, terlihat dari rasio BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) turun menjadi 83,84% di Q1 2024.

“Ditunjang kinerja AMAR yang solid dan efisiensi operasional yang berhasil, membuat kami yakin Amar Bank siap melangkah dengan arah gerak serta prospek pertumbuhan jangka panjang perusahaan ini, khususnya dalam pembiayaan UMKM,” tegas Sukarno.

Menanggapi hasil riset Kiwoom tersebut, David Wirawan, SVP Finance Amar Bank mengatakan, pihaknya akan melanjutkan investasinya dalam branding guna memperkenalkan bank ini kepada lebih banyak nasabah baru, khususnya UMKM untuk dapat meningkatkan rasio CASA.

Menurutnya, pertumbuhan pasar perbankan digital di Indonesia memberikan peluang besar bagi Amar Bank untuk memperluas basis pelanggannya dan mendorong inklusi keuangan. Dengan demikian, Amar Bank dapat berperan signifikan dalam meningkatkan pembiayaan bagi UMKM di Indonesia.

“Kami berkomitmen untuk terus mendukung UMKM di Indonesia dengan menyediakan solusi keuangan inovatif yang mudah dan terpercaya. Rencana kami dalam mengembangkan solusi digital UMKM, mendorong kami terus meningkatkan kemampuan untuk personalisasi layanan yang lebih baik kepada nasabah dengan pengelolaan transaksi keuangan dengan aman. Pertumbuhan yang kami capai adalah bukti dari dedikasi kami dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah. Riset Kiwoom Sekuritas ini menunjukkan bahwa Amar Bank telah berada di jalur yang tepat untuk terus bisa mencapai kinerja yang solid,“ kata David.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version