youngster.id - Beragam industri startup kini sedang ramai dibicarakan karena fenomena startup bubble yang terjadi akibat isu profitabilitas bisnis dan berbagai kerugian lainnya dari sisi operasional. Di tengah situasi sulit ini, banyak perusahaan yang harus mengelola kegiatan operasional secara efisien dan produktif demi meraih pertumbuhan bisnis.
Bisnis startup identik membutuhkan strategi penetrasi pasar dengan bujet marketing yang tinggi dan tentunya memiliki dampak tertentu apabila tidak diiringi dengan akuisisi pasar yang efektif serta pertumbuhan bisnis yang eksponensial. Teknologi memiliki peranan penting dalam menentukan bagaimana sebuah bisnis mampu bertumbuh dengan baik lewat dukungan teknologi efisien yang tepat guna. Salah satunya pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk chatbot.
Irzan Raditya, CEO & Co-Founder Kata.ai mengatakan, berdasarkan pengalamannya, startup menempati posisi kedua terbesar sebagai industri yang intensif menggunakan chatbot dalam kegiatan operasionalnya.
“Perusahaan startup merupakan kategori pelanggan kedua terbesar kami setelah segmen enterprise, jumlahnya mencapai 18,4% dari total bisnis yang kami dukung. Ragam startup ini juga bervariasi sangat banyak, mulai dari e-commerce, edutech, healthcare, dan fintech. Salah satu alasan banyak startup menggunakan chatbot berangkat dari kebutuhan mereka untuk bisa melakukan kegiatan operasional 24/7 dengan sumber daya serta investasi dana operasional yang lebih efisien,” kata Irzan, dalam keterangan pers, Rabu (22/6/2022).
Teknologi chatbot merupakan sebuah inovasi teknologi yang mampu berjalan berdampingan dengan manusia. Kecanggihan chatbot sendiri memberikan kesempatan bagi manusia untuk berfokus pada masalah yang belum bisa ditangani oleh chatbot sehingga penyusunan strategi operasional yang tepat mampu berorientasi ke arah bisnis yang semakin efisien serta produktif.
Salah satu bentuk penerapan chatbot yang dikombinasikan dengan manusia adalah dengan memfokuskan fungsi chatbot untuk melayani konsumen secara 24/7. Dengan teknologi chatbot, konsumen mampu berkomunikasi secara langsung dengan sebuah bisnis secara real time dengan tingkat akurasi pengenalan bahasa yang tinggi. Sedangkan dari sisi operasional, kehadiran manusia sebagai agen customer service dapat difokuskan kepada tingkat pekerjaan yang lebih sulit serta melibatkan sisi emosional terutama dalam kasus keluhan pelanggan.
“D menerapkan chatbot pada bisnis, riset internal kami membuktikan bisnis mampu menghemat biaya operasional sampai 70%,” tutup Irzan. (*AMBS)
Discussion about this post