youngster.id - PT Telekomunikasi Indonesia (Persero), Tbk mengucurkan 50% belanja modal (capital expenditure) tahun 2018 untuk mendukung bisnis seluler. Porsi sebesar itu digunakan untuk memperkuat jaringan, memperluas cakupan dan meningkatkan kualitas pelayanan.
Demikian disampaikan Direktur Keuangan PT Telkom (Persero) Tbk, Harry M Zen. Dia menyebut perseroan menganggarkan Rp32,1 triliun atau 25% dari pendapatan yang didapatkan pada 2017 yakni Rp128,3 triliun.
“Kurang lebih segitu untuk seluler. Kami kan memang perlu memperkuat network kami, coverage kami, kualitas layanan,” ujarnya usai menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Hotel Four Seasons Jakarta, belum lama ini.
Harry mengakui, pertumbuhan pelanggan tahun ini bakal melambat. Untuk itu pihaknya pun mengeset ulang pertumbuhan pelanggan tahun ini. Perlambatan penambahan pelanggan ini,sebagai akibat registrasi kartu seluler prabayar. “Sebelumnya 60%, sekarang kita 50%,” katanya.
Selain seluler, guna mengimbangi penurunan pendapatan dari SMS dan telepon, pihaknya juga mengembangkan lini usaha teknologi finansial, gim dan musik. Hal ini dilakukan untuk memanfaatkan peluang naiknya konsumsi data dari naiknya penggunaan ponsel pintar. “Kami fokusnya di fintech, games dan musik,” katanya.
Adapun, dalam laporan tahunan 2017, di tahun ini pihaknya melalui anak usahanya, PT Telekomunikasi Seluler gencar menggenjot jaringan 4G. Utamanya, melalui pemanfaatan frekuensi 2,3 GHz dengan lebar spektrum 30 MHz.
Dari sisi operasional, pihaknya mengoperasikan base transceiver station (BTS) dengan 29.061 menara. Rincinya, 11.061 menara dikelola Mitratel dan Telkomsel sekira 18.000 menara.
Untuk menunjang performa, pihaknya juga melakukan modernisasi BTS dengan melakukan fiberisasi backhaul yang pada 2017 telah mencapai 58%.
STEVY WIDIA
Discussion about this post