youngster.id - Masyarakat perlu ikut serta dalam mengurangi dampak negatif terhadap iklim dan mengkompensasi emisi karbon. Hal ini mendorong Telkomsel melalui inisiatif aksi corporate social responsibility, Telkomsel Jaga Bumi, meluncurkan program Carbon Offset yang berkolaborasi dengan platform Jejakin. Melalui program ini pelanggan Telkomsel dapat kontribusi dalam penanaman pohon.
Vice President Corporate Communications Telkomsel Saki Hamsat Bramono mengatakan, program Carbon Offset bertujuan mengimbangi dampak carbon footprint dengan penanaman pohon yang dapat menyerap CO2 dan memproduksi oksigen (O2). Saki memaparkan, berdasarkan Laporan Inventarisasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Monitoring, Pelaporan, Verifikasi (MPV) yang dirilis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2021, Indonesia menghasilkan emisi gas rumah kaca sekitar 1,86 miliar ton karbon dioksida ekuivalen (CO2e) pada tahun 2019. Secara kumulatif, emisi gas rumah kaca nasional pada tahun 2019 meningkat jauh dibandingkan jumlah emisi tahun 2010, yaitu 809,9 juta ton CO2e. Dari jumlah tersebut, sektor industri mengkontribusikan sebanyak 3,12 persen emisi dari proses produksi mereka, dan 9,63 persen emisi dari penggunaan energi mereka.
“Hal tersebut menunjukkan perlu upaya bersama dari seluruh elemen, termasuk pelaku industri dalam memastikan adanya kolaborasi mengimbangi bahkan mengurangi dampak negatif dari emisi yang ditimbulkan,” kata Saki dalam peluncuran program donasi Carbon Offset, Program Telkomsel Jaga Bumi, Rabu (14/12/2022) di Taman Wisata Alam Mangrove, Angke Kapuk, Jakarta.
Menurut Saki, sebagai bagian dari inisiatif Telkomsel Jaga Bumi, program Carbon Offset bersama Jejakin diharapkan dapat menjadi sebuah environmental movement dengan mengajak pelanggan setia Telkomsel berkontribusi dengan Telkomsel Poin yang dimiliki untuk menanam pohon-pohon dalam upaya reboisasi bersama Jejakin.
“Dengan membentuk proses reboisasi yang inklusif dan berkelanjutan, Telkomsel mengupayakan ekosistem aset dan kapabilitas teknologi terdepannya agar dapat mengambil peran terdepan dalam pelestarian bumi dan lingkungan hidup secara inklusif yang berkelanjutan, dengan mendorong penerapan prinsip keselarasan Environmental, Social, and Governance (ESG) di setiap aktivitas bisnis, ” ucapnya.
Carbon Offset merupakan wujud komitmen Telkomsel sebagai digital ecosystem enabler dalam membuka lebih banyak peluang bagi seluruh pelanggan melalui environmental movement, untuk mengambil peran terdepan dalam menjaga kelestarian bumi dan lingkungan hidup, sekaligus mendukung pembangunan Indonesia secara inklusif dan berkelanjutan sesuai dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
Carbon offset merupakan berbagai upaya yang dilakukan untuk menyerap carbon footprint (jejak karbon) yang kita hasilkan dan memitigasi dampak-dampak negatif tersebut. Salah satu upaya carbon offset yang dapat kita lakukan adalah dengan mengadopsi pohon dan mendukung keberlangsungan hidup masyarakat adat yang menjaga hutan. Sedangkan berbagai aktivitas manusia, mulai dari penggunaan bahan bakar fosil, pengubahan fungsi lahan, pengolahan limbah, hingga pekerjaan industri, menghasilkan carbon footprint, atau jejak karbon, berupa emisi gas yang dapat menyebabkan efek rumah kaca, seperti gas karbon dioksida (CO2) dan gas polusi lainnya di atmosfer. Dalam hitungan dasawarsa hingga jutaan tahun ke depan, carbon footprint yang berlebih akan menimbulkan dampak negatif terhadap iklim, suhu udara, hingga curah hujan, dan memengaruhi hidup manusia.
Program Carbon Offset dari inisiatif Telkomsel Jaga Bumi merupakan hasil kolaborasi dengan platform Jejakin, sebuah environmental service company yang bergerak di bidang penanaman pohon (reforestation) dengan misi untuk mengakselerasi climate actions.
CEO Jejakin Arfan Arlanda mengungkapkan, angka emisi GRK harus ditekan untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia dalam climate action, yang kini diupayakan dengan peningkatan target penurunan emisi GRK Indonesia dengan Intended Nationally Determined Contribution (INDC) dari sebesar 29% menjadi 31,89%.
“Sebagai bentuk dukungan Jejakin terhadap penurunan emisi nasional, bersama Telkomsel kami berfokus untuk memberikan edukasi kepada masyarakat. Jejakin berfokus untuk selalu memprioritaskan inovasi teknologi yang mutakhir dan terjangkau dalam upaya reforestation. Dengan demikian, kami harap kolaborasi bersama Telkomsel dapat menjadi bentuk aksi perubahan iklim, sekaligus mendukung revitalisasi industri. Program ini menjadi program penggerak pertama tingkat nasional yang melibatkan lintas sektor industri dan masyarakat untuk mengidentifikasi upaya-upaya praktis yang bisa ditempuh seluruh lapisan masyarakat dalam merencanakan dan menjalankan target INDC, ” katanya.
Pelanggan dapat mengakses halaman kampanye Telkomsel Jaga Bumi dari situs telkomsel.com. Pelanggan juga dapat melakukan perhitungan jejak karbon rata-rata per harinya menggunakan kalkulator Jejakin, yang menggunakan referensi standar World Agroforestry Centre. Setelah memasukkan jumlah rerata pemakaian handphone, laptop, AC, TV, mobil, dan/atau motor per hari pelanggan, halaman berikutnya akan menampilkan jumlah total jejak karbon pelanggan (dalam metrik gram karbon – gCO2), serta jumlah pohon yang perlu kita tanam untuk mengimbanginya.
Selain itu, pelanggan bisa melakukan kontribusi dalam bentuk Poin setara dengan sejumlah pohon (50 Poin setara dengan 0,1 pohon / 2,93 kg CO2), yang akan Telkomsel dan Jejakin tanamkan pada periode penanaman berikutnya setiap kuartal. Sebagai perhitungan nominal, setiap 50 Poin yang pelanggan tukarkan setara dengan partisipasi senilai Rp5.000 terhadap carbon offset. Pelanggan juga bisa melakukan penukaran Poin melalui SMS ke 777 dengan mengetik ’JAGBUMI5’ untuk menukarkan 50 Poin atau JAGBUMI50’ untuk menukarkan 500 Poin sekaligus.
Untuk mendapatkan laporan progress update dan monitoring secara berkala melalui email tentang pohon yang mereka kontribusikan, pelanggan dapat mengisi data nama dan email pelanggan pada short link yang akan muncul di SMS notifikasi Telkomsel Poin mereka.
STEVY WIDIA