youngster.id - Startup agritech EdenFarm memperoleh US$ 13,5 juta pada putaran pendanaan Pra-Series B terbarunya. Pendanaan ini dipimpin oleh Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) bersama Appworks dan AC Ventures, serta didukung oleh perusahaan venture lainnya seperti Decart Ventures, Fubon Capital, Trihill Capital, OCBC NISP Ventura, Nakhla dan Capria Ventures.
CEO Telkomsel Mitra Inovasi (TMI) Mia Melinda mengatakan, aksi korporasi ini merupakan wujud nyata komitmen Telkomsel dan TMI dalam mendorong pemberdayaan startup digital potensial Tanah Air dan sektor pertanian Indonesia untuk dapat lebih maju dan berkembang melalui pemanfaatan dan pengoptimalan teknologi digital terdepan dan berkelanjutan.
“TMI percaya pentingnya penggunaan “tech for good” dengan tujuan dan dedikasi untuk mendukung pemberdayaan entrepreneur maupun UKM yang dapat berdampak positif bagi perekonomian Indonesia, seperti yang selalu menjadi fokus kami selama ini,” kata Mia dalam keterangan pers, Selasa (31/1/2023).
Menurut Mia, jaringan B2B food supply chain EdenFarm yang kuat dari hulu ke hilir telah berhasil mendorong pemberdayaan petani lokal untuk memperoleh pendapatan yang lebih baik sekaligus memberikan dampak positif di pedesaan.
“Oleh karena itu, kami sangat bersemangat untuk mendukung ekosistem pangan EdenFarm melalui pendanaan dan kolaborasi jangka panjang dengan Telkomsel Digital Food Ecosystem (DFE) yang merupakan salah satu inisiatif Telkomsel untuk mendukung digitalisasi sektor pertanian, serta kerja sama strategis lainnya guna memperkuat platform EdenFarm untuk menjangkau seluruh wilayah Indonesia sebagai langkah tepat mengamankan ketahanan pangan jangka panjang di Indonesia,” ungkapnya.
EdenFarm merupakan startup agrikultur yang berfokus membangun ekosistem distribusi pangan (food supply chain ecosystem) nasional untuk lebih menguntungkan bagi para petani dan seluruh pemangku kepentingan di sektor pertanian secara berkelanjutan. Sebelumnya, EdenFarm berhasil memperoleh pendanaan US$ 34,5 juta di sepanjang putaran pendanaannya sejak didirikan pada 2017.
Founder dan CEO EdenFarm David Setyadi Gunawan mengatakan, investasi yang telah didapat tersebut akan menjadi modal bagi EdenFarm untuk memperkuat penetrasi dalam menjaring lebih banyak mitra petani di seluruh Indonesia, serta meningkatkan pengalaman pelanggan dengan menghadirkan solusi berbasis teknologi yang dapat mengatasi permasalahan efisiensi pada distribusi guna mewujudkan ketahanan pangan di Indonesia.
“Pendanaan terbaru ini akan memungkinkan kami untuk mengembangkan kehadiran sekaligus memperkuat posisi EdenFarm sebagai pemain teknologi terbesar di sektor pertanian dan jasa pangan. Kami yakin kemitraan dengan Telkomsel ini akan memberikan manfaat yang signifikan bagi platform kami,” kata David.
David menjelaskan, dalam 40 bulan terakhir EdenFarm telah mengalami pertumbuhan hampir 60 kali lipat. Hal ini telah memperkuat fondasi bisnis untuk tetap menguntungkan di jalurnya, menjadikan kami sebagai pemimpin di antara pemain lainnya yang justru mengalami kerugian.
“Kami bertujuan untuk meningkatkan laba dalam 12 bulan ke depan, seiring dengan pertumbuhan 3,5-4 kali secara YoY. Dari situ, kami akan fokus dalam berekspansi ke pasar yang baru,” tambah David.
Sementara itu, Founder dan Managing Partner AC Ventures Adrian Li mengatakan, sebagai perusahaan yang berfokus pada ESG, EdenFarm beroperasi dengan hampir 0% limbah dari proses distribusi, memberikan dampak yang kuat dan bermakna bagi petani Indonesia. EdenFarm mampu merevolusi rantai distribusi pangan B2B dengan mengatasi beberapa tantangan paling mendesak, baik yang dihadapi oleh produsen maupun penjual.
“Dampak yang dibuat oleh EdenFarm benar-benar transformatif dan kami tidak sabar untuk melihat lebih banyak perubahan positif yang dihasilkan tim pada industri ini,” katanya.
EdenFarm saat ini telah melayani lebih dari 50.000 pelanggan di segmen B2B, mulai dari pasar sekunder, pelaku UKM di bidang kuliner, HOREKA (hotel, restoran, & kafé), hingga mitra startup.
STEVY WIDIA