youngster.id - Di tengah berbagai tantangan usaha sepanjang tahun 2023, perusahaan e-commerce Blibli terus menciptakan berbagai terobosan dan inovasi guna mengoptimalkan marjin, kepemimpinan biaya, dan keunggulan ekosistem.
Kusumo Martanto, CEO & Co-Founder Blibli mengatakan, fokus utama Blibli dalam rangka meningkatkan daya saing dan mempertahankan pertumbuhan usaha adalah perubahan dan dinamika bisnis dalam industri digital, khususnya sektor e-commerce dan online travel agent.
Untuk itu, strategi usaha dan kebijakan strategis yang diambil Perseroan ditekankan pada perluasan pilihan produk, penguatan layanan, pengembangan teknologi, inovasi omnichannel, kepemimpinan biaya serta pengembangan sinergi potensial di dalam ekosistem Blibli Tiket yang terintegrasi.
“Perseroan juga meyakini bahwa implementasi berbagai strategi tersebut telah berkontribusi secara positif dalam meningkatkan pengalaman berbelanja pelanggan, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja usaha Perseroan dan memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan,” klaim Kusumo, dikutip Jum’at (14/6/2024).
Menurut Kusumo, pencapaian Blibli sepanjang tahun 2023 mencakup upaya dalam memperkuat strategi omnichannel melalui ekspansi toko-toko fisik yang berkelanjutan dengan menggandeng berbagai mitra pemegang merek global ternama. Hal ini dilakukan untuk memberikan keleluasaan dan fleksibilitas kepada para pelanggan dalam berinteraksi dan berbelanja di dalam ekosistem Blibli Tiket baik secara daring maupun luring.
Di sisi operasional, Blibli juga telah mulai menerapkan otomasi di berbagai proses, termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence). Lebih lanjut, Perseroan juga terus mendorong penjualan silang antar ketiga platform utama yang dimiliki (Blibli, tiket.com, dan Ranch Market) termasuk meluncurkan program loyalitas terpadu – Blibli Tiket Rewards, yang telah diintegrasikan di seluruh platform di dalam ekosistem Blibli.
Hasilnya, Blibli berhasil mencetak kinerja keuangan positif, dimana laba bruto konsolidasian pada tahun 2023 tercatat sebesar Rp2,4 triliun, meningkat 97% dibandingkan dengan laba bruto konsolidasian pada tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp1,2 triliun. Hal ini mencerminkan kinerja marjin bruto konsolidasian yang meningkat secara year-on-year sebesar 830-bps dari 8.0% pada tahun 2022 menjadi 16,3% pada tahun 2023.
“Kedepannya, Perseroan akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian inovasi terhadap berbagai strategi usaha maupun kebijakan strategis dengan mempertimbangkan dinamika perekonomian, kemajuan teknologi dan kebutuhan pelanggan,” tutup Kusumo.
STEVY WIDIA
Discussion about this post