youngster.id - Tokopedia dan TikTok Shop melakukan integrasi pengelolaan operasional dari para penjual. Langkah ini diwujudkan lewat peluncuran Tokopedia & TikTok Shop Seller Center. Melalui dasbor terpadu di e-commerce ini menjanjikan para penjual kini dapat mengelola operasional di dua brand ini secara lebih efisien.
Presiden Direktur Tokopedia dan TikTok E-Commerce Indonesia Melissa Siska Juminto mengatakan, Tokopedia & TikTok Shop Seller Center ditujukan untuk memperkuat nilai yang diberikan kedua brand kepada para penjual di seluruh wilayah di Indonesia.
“Mayoritas penjual yang telah bermigrasi menyatakan pertumbuhan transaksi mereka lebih tinggi dibandingkan sebelumnya,” ungkap Melissa dalam pernyataan pers, Kamis (12/6/2025).
Melissa menerangkan, melalui dasbor terpadu, para penjual kini dapat mengelola operasional di Tokopedia dan TikTok Shop secara lebih efisien. Integrasi ini juga menyederhanakan alur kerja, mengurangi beban administratif, dan meningkatkan jangkauan mereka ke basis pelanggan yang lebih luas.
“Penjual juga memiliki fleksibilitas untuk memilih berjualan di Tokopedia, TikTok Shop, atau keduanya, sesuai dengan tujuan bisnis mereka,” ujarnya.
Fitur unggulan dari pusat penjual terintegrasi ini mencakup pengelolaan toko dan produk secara lebih efisien untuk dua platform sekaligus,Tokopedia dan TikTok Shop. Selain itu ada, solusi pemasaran baru, seperti GMV Max, dan akses ke ekosistem afiliasi dan live shopping. Integrasi ini juga menjangkau beragam segmen pasar dengan menawarkan berbagai produk dengan bervariasi harga dari berbagai kategori.
Melissa mengklaim, hampir sepertiga penjual yang menggunakan pusat penjual baru ini mengalami peningkatan GMV lebih dari 50% hanya dalam dua minggu setelah migrasi dan telah merasakan hasil yang positif.
“Sejak peluncuran pada awal April 2025, para penjual telah merasakan manfaat berupa peningkatan manajemen toko, efisiensi waktu, serta peningkatan penjualan karena jangkauan pengguna yang jauh lebih luas,” katanya lagi.
Ke depan, seluruh operasional penjual akan dilakukan melalui platform terintegrasi ini. Tokopedia dan TikTok Shop berkomitmen mendukung penjual selama masa transisi melalui layanan live chat/agen, sesi pelatihan gratis, dan webinar tentang fitur-fitur pusat penjual baru serta strategi pertumbuhan. Penjual tetap memiliki fleksibilitas untuk memilih berjualan di Tokopedia, di TikTok Shop, atau di kedua platform.
“Kami terus menggabungkan kekuatan Tokopedia dan TikTok Shop untuk memberikan layanan terbaik kepada pengguna dan mitra kami, serta akan terus berinvestasi dalam memajukan ekosistem e-commerce di Indonesia. Dalam enam bulan ke depan, kami akan fokus pada investasi besar dalam PLUS, program loyalitas unggulan yang memberikan manfaat besar bagi penjual dan pembeli,” pungkasnya.
Setelah integrasi, Mutiara Nisa Rozdianda pemilik Kurma Alif (bagian dari Kalaborasi Group) dan tim, mengaku sangat terbantu dengan berbagai fitur yang tersedia, seperti manajemen stok, pesanan, promosi, chat, dan dashboard dalam satu platform.
“Setiap fitur memiliki keunggulan masing-masing yang makin memudahkan kami sebagai pelaku usaha. Salah satunya dashboard yang memungkinkan pengelolaan dua kanal penjualan hanya dari satu tempat. Bagi kami, integrasi ini seperti omnichannel yang efektif, efisien, dan memudahkan para pelaku usaha untuk berjualan online,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan Yoseph Putera, pemilik merek sepatu lokal asal Jawa Timur, UNERD Footwear. “Yang paling terasa dampak positifnya adalah sinkronisasi stok otomatis. Contohnya, sebelumnya kami pernah mengalami over-sell produk karena di TikTok Shop dan Tokopedia stok produk tidak sinkron. Namun sejak integrasi, stok kami jauh lebih stabil dan minim error, jadi customer experience juga meningkat karena pengiriman juga bisa lebih cepat dan tidak ada pembatalan karena stok kosong,” ujarnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post