youngster.id - Data We Are Social 2022 menunjukkan hampir setengah (47,8%) dari pengguna internet di Indonesia adalah pengguna aplikasi penerjemahan. Ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-4 sebagai negara yang paling banyak menggunakan aplikasi penerjemahan.
Kemampuan berbahasa asing sendiri dinilai sebagai hal penting, baik untuk menunjang karir individu maupun untuk kebutuhan ekspansi bisnis ke pasar luar negeri. Namun, mempelajari bahasa baru membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya yang tidak sedikit, sehingga dibutuhkan solusi yang cepat, efektif, dan hemat biaya.
Untuk itu DeepL Translator, perangkat penerjemahan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) meluncurkan opsi dalam Bahasa Indonesia. Kehadiran platform ini diharapkan akan membebaskan hambatan bahasa sekaligus mengembangkan penerjemahan dalam Bahasa Indonesia.
“Kami juga menyadari pentingnya memahami perbedaan budaya untuk memberikan terjemahan paling akurat. Awalnya cukup sulit bagi kami, sebagai perusahaan dari Eropa, untuk beradaptasi dengan budaya dan norma di negara Asia. Namun kini, setelah ekspansi ke Indonesia dan Korea, kami percaya bahwa teknologi DeepL dapat meruntuhkan hambatan kultural dengan lebih mudah,” kata Jaroslaw Kutylowski CEO & Founder DeepL dalam keterangan tertulis Sabtu (8/4/2023).
Menurut Jaroslaw, pihaknya melihat pentingnya bahasa di dunia dan selalu menelusuri perkembangan dalam sektor ini. Mulai dari berapa banyak masyarakat yang berbicara dalam bahasa tersebut, berapa banyak negara yang dapat didukungnya.
“Indonesia tentu saja sangat menonjol dari segi ini. Kami berharap melalui teknologi DeepL, kami dapat membantu perekonomian dan perkembangan perusahaan-perusahaan di Indonesia agar semakin banyak perusahaan Indonesia yang bisa masuk ke kancah internasional dan berkomunikasi dengan konsumen internasional,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post