Transla ITS Kembangkan Teknologi Pelabuhan Smart Port

Jurusan Transla ITS membuat simulator pelabuhan yang sangat canggih (Smart Port Simulator). (Foto: ITS/Youngsters.id)

youngster.id - Jurusan Transportasi Laut (Transla) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya akan mengembangkan berbagai inovasi teknologi dalam bidang transportasi kelautan. Bahkan jurusan ini mampu membuat sebuah simulator pelabuhan yang sangat canggih (Smart Port Simulator).

Ketua Jurusan Transportasi Laut ITS, Tri Achmadi, mengatakan selama proyek berjalan jurusan Transla bersama Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) mampu membuat sebuah simulator pelabuhan yang sangat canggih (Smart Port Simulator).

“Dengan teknologi yang kami kembangkan ini, bongkar muat di pelabuhan nantinya bisa dioperasikan hanya dengan satu orang,” kata Tri yang dilansir humas ITS, Jumat (23/9/2016).

Menurut dia dikarenakan dalam smart port nantinya semuanya dikerjakan secara otomatis dengan menggunakan robot. Sehingga semua pekerjaan bongkar muat yang begitu luas dan banyak bisa dikontrol hanya dengan satu orang yang mengendalikan sistem tersebut.

“Hal ini dinilai sangat efektif untuk mempercepat kerja bongkar muat di pelabuhan. Karena itu, ia berharap ke depannya teknologi yang dikembangkan ini bisa digunakan di seluruh pelabuhan di Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, kata Tri, bahwa dalam mengerjakan proyek ini nantinya sering mengunjungi beberapa perusahaan manufaktur dan logistik di Indonesia, untuk mengetahui sejauh mana perkembangannya. “Kemudian banyak sekali diskusi selama empat tahun ini. Diskusinya juga dikemas dalam bentuk yang menarik dengan peragaan dan games,” tambahnya.

Hasil yang didapat dari program ini ada sepuluh aspek, yaitu professional network, study programmes, research programmes, library and laboratory, income generating unit, organizational structure, learning organization, leadership and governance, teaching and research capacity, dan vision, strategy, and roadmap.

Jurusan Transla sudah bisa membuat logistik pala dari Ambon ke Rotterdam, dan juga telah menggelar beberapa workshop internasional untuk mahasiswa, dan sejumlah teknologi inovasi di bidang transportasi kelautan.

Pengembangan ini bekerja sama dengan the Netherlands Organization for International Cooperation in Higher Education (NICHE/NUFFIC), sebuah organisasi pemerintah Belanda untuk kerja sama internasional di bidang pendidikan tinggi. Program kerja sama ini mengusung tema Capacity Building in Maritime Transportation and Logistics Education and Research at ITS. Tujuanya adalah untuk meningkatkan penelitian ITS berkaitan dengan logistik, pelabuhan, dan pelayaran.

Project Manager ITS, Ing Setyo Nugroho, mengatakan jurusan Transla ITS baru berdiri lima tahun. Ia mengibaratkan Jurusan Transla sebagai bayi yang membutuhkan banyak suplemen agar dapat berkembang maju.

“Kerja sama dengan NUFFIC ini sangat membantu perkembangan Jurusan Transla, khususnya di bidang kelautan,” kata Setyo.

Hadir dalam acara itu, Rektor ITS Joni Hermana, Director of STC-Group Capt Albert Bos, dan sejumlah perwakilan dari perguruan tinggi di wilayah timur Indonesia yang ingin mengembangkan teknologi yang ada, beberapa pihak industri yang bermitra dengan ITS, dan sejumlah perwakilan pemerintah. Rencananya, kontrak program ini akan dibicarakan lagi agar dapat dilaksanakan kembali ke depannya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version