youngster.id - Sampangan, startup Indonesia yang mengubah sampah menjadi produk bernilai tinggi dan berkelanjutan, dinobatkan sebagai salah satu pemenang SEED Low Carbon Awards (SEED Awards) 2021. Penghargaan tersebut merupakan bagian dari kemitraan global yang dibentuk oleh United Nations Environment Programme (UNEP), United Nations Development Programme (UNDP) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Rita Schwarzelühr-Sutter, Sekretaris Negara Parlemen di Kementerian Lingkungan Federal Jerman (BMU), sponsor utama SEED Low Carbon Awards, mengatakan usaha mikro dan kecil memainkan peran yang penting dalam transformasi menuju dekarbonisasi, pembangungan yang lebih berkelanjutan. Banyak dari usaha-usaha ini dapat memberikan kontribusi besar bagi transformasi.
“Penghargaan SEED adalah kunci untuk meningkatkan skala usaha-usaha ini, membantu para pendiri dalam hal pengetahuan dan jaringan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan pengaruh mereka dalam komunitas lokal maupun internasional,” ungkapnya dalam keterangan pers Jumat (27/8/2021).
Pemenang SEED Awards akan mendapatkan pendanaan sebesar 10 ribu -15 ribu euro atau setara Rp 170 juta – 260 juta. Penangan juga akan menerima layanan konsultasi 1:1 khusus hingga satu tahun untuk meningkatkan skala operasi mereka, sebagai bagian dari program SEED Accelerator.
Sampangan didirikan oleh Sampangan Muhammad Fauzal Rizki pada 2019. Dia menghadirkan teknologi karbonisasi yang telah dipatenkan Sampangan. Teknologi yang menggunakan pirolisis dan gasifikasi untuk mengubah limbah menjadi produk seperti pupuk organik dan bio-disinfektan. Berkat ini, Sampangan berhasil mengolah 62,5 ribu ton sampah campuran.
Dari jumlah tersebut, 528 ton pupuk organik dan 400 ribu liter biodisinfektan telah diproduksi. Dengan mengambil limbah pertanian dari petani dan memberikan mereka pupuk organik, Sampangan berhasil meningkatkan keuntungan petani sebesar 40%, sekaligus memperbaiki sanitasi dan kesehatan masyarakat.
Denganmemanfaatkan jaringan SEED, Sampangan bertujuan untuk meningkatkan skala usahanya dengan membangun kemitraan dengan lebih banyak LSM yang bergerak dalam solusi pengelolaan sampah.
Koordinator Nasional SEED Indonesia Romy Cahyadi mengatakan sampangan, pemenang dari Indonesia, dan para runner-up tahun ini menawarkan solusi inovatif yang memiliki potensi besar untuk ditingkatkan atau direplikasi. Mereka mencerminkan generasi yang akan mendorong Indonesia maju dalam upaya keberlanjutannya, termasuk mendukung tujuan Pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebesar 41% pada 2030.
“Komitmen terhadap SDGs akan membawa dampak lebih lanjut dalam pengentasan kemiskinan dan merangsang pertumbuhan ekonomi pasca pandemi,” katanya.
Direktur Operations SEED Rainer Agster menambahkan kaliber para kandidat SEED Award tahun ini luar biasa. Pihaknya berharap perusahaan yang diidentifikasi dan dipromosikan oleh SEED Awards akan menjadi sumber inspirasi bagi calon wirausahawan di negara berkembang.
Melalui SEED Awards, pihaknya akan mendukung 48 perusahaan pada 2021, dan ratusan lainnya melalui program yang lainnya.
“Namun, untuk masing-masing dari mereka, ada ribuan perusahaan ramah lingkungan lainnya yang turut mendukung SDGs yang dapat diperkuat lebih lanjut dengan dukungan yang tepat. Oleh karena itu, kami sangat mendorong para pembuat kebijakan dan pelaku keuangan untuk melihat lebih dekat usaha-usaha ramah lingkungan ini dan memulai atau meningkatkan dukungan untuk mereka,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post