youngster.id - Kolaborasi multisektoral dinilai dapat mendukung pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) sehingga Indonesia dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi serta mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif. Hal tersebut didukung oleh hasil temuan riset “Digitalisasi UMKM – Kunci Pertumbuhan Inklusif Perekonomian Indonesia” yang dirilis oleh Blibli.
Riset tersebut mempelajari perkembangan mitra UMKM Blibli untuk mendapatkan potret terkini dari sektor UMKM, termasuk aneka tantangan yang dihadapi UMKM serta kesempatan yang dihadirkan oleh teknologi digital, terutama e-commerce.
Kusumo Martanto, CEO Blibli, mengatakan, Blibli sebagai e-commerce lokal yang mendukung lebih dari 130 ribu UMKM, telah menyaksikan bagaimana setiap UMKM telah menciptakan value chain yang berharga bagi ekonomi.
“Di hulu, UMKM menyerap hasil produksi para penyedia bahan mentah. Kemudian, UMKM membuka lapangan kerja bagi komunitas sekitar saat proses pembuatan produk dan pengoperasian bisnis. Lalu di hilir, mereka memunculkan kesempatan usaha baru bagi distributor dan pedagang eceran yang membawa produk UMKM ke pasar-pasar di seluruh Indonesia,” kata Kusumo dalam siaran pers, Jumat (27/8/2021).
Riset hasil kerjsama Harian Kompas dan Boston Consulting Group (BCG) itu menunjukkan bahwa 77% dari responden UMKM mempekerjakan orang-orang dari komunitas mereka, di mana satu UMKM dapat memunculkan hingga 5 kesempatan di lapangan kerja setempat.
“Temuan tersebut menekankan peran penting yang dimainkan UMKM bagi ekonomi Indonesia yang inklusif. Maka itu, sangatlah tepat bagi semua sektor untuk berkolaborasi untuk menjaga keberlangsungan UMKM terutama di tengah pandemi. Hal ini juga yang mendorong Blibli untuk selalu bekerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah hingga institusi keuangan, dalam menjalankan inisiatif pemberdayaan UMKM, termasuk pelatihan digital entrepreneurship,” lanjut Kusumo.
Sebab itu, meningkatkan literasi digital, atau digital literacy, UMKM sangat krusial karena teknologi akan mempertebal kemampuan mereka untuk melampaui tantangan dalam berbisnis, khususnya yang dihadirkan oleh pandemi dalam bentuk penurunan penjualan, penyusutan sumber permodalan, dan penyumbatan jalur distribusi.
Selama 10 tahun, Blibli memberikan pendampingan intensif bagi UMKM melalui berbagai cara, mulai dari program mentorship dengan ahli pemasaran hingga kelas pelatihan online untuk mengajarkan penggunaan teknologi digital. Pelatihan sangat diperlukan karena UMKM diharuskan untuk semakin mengembangkan produk dan usaha, mulai dari membuat pengemasan yang modern hingga mendapatkan sertifikasi yang relevan, agar memenangkan pelanggan dan kompetisi pasar di platform online. Blibli pun telah bekerja sama dengan pemerintah, termasuk Kementerian Koperasi dan UMKM, Smesco Indonesia, dan Sekretariat Negara, untuk membantu UMKM.
Riset merekam bahwa UMKM online, dalam mengoptimalkan kapasitas usaha, mempekerjakan 1,4 kali lebih banyak orang dibanding UMKM offline.
Haikal Siregar, President Director PT Boston Consulting Indonesia, menyatakan bahwa multiplier effectyang dihasilkan oleh digitalisasi UMKM pada akhirnya akan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif Indonesia di masa depan.
“Peningkatan digital literacy UMKM hingga menyentuh 50% akan berdampak pada pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dengan nilai yang diperkirakan sebesar US$ 38 miliar. Selain menghadirkan kanal penjualan, teknologi digital juga membantu UMKM dengan memperluas akses ke permodalan karena data dari platform digital dapat digunakan sebagai insights saat merancang program peminjaman yang sesuai dengan sektor tersebut,” tambah Haikal.
Riset juga menyimpulkan bahwa perampingan kebijakan usaha, termasuk menghadirkan program untuk mempermudah pengurusan izin bagi UMKM yang ingin go digital, diperlukan untuk mendukung pertumbuhan UMKM.
STEVY WIDIA
Discussion about this post