youngster.id - Universitas Indonesia gelar acara puncak Program Akselerator UI Works dan Pameran Produk Inovasi & Hasil Riset Universitas Indonesia. Pada acara ini ditampilkan para startup kepada calon investor.
Direktur Pengelolaan dan Pengembangan Unit-unit Usaha, Dr Nia Ayu Ismaniati Noerhadi mengatakan, sekaligus penanggung jawab dan penggagas program, Program Akselerator UI Works menjalankan serangkaian acara pembinaan akselerasi bisnis startup yang berlangsung selama 3 (tiga) bulan, sebagai lanjutan dari program inkubasi yang telah dijalankan di UI.
“Tujuannya agar UI menciptakan suatu ekosistem startup sehingga mampu mengakomodasi perkembangan enterprenerial yang sekarang sedang berkembang dengan sangat cepat. Perusahaan rintisan biasanya sulit mendapatkan modal, karena investor ingin menanamkan modal di usaha-usaha yang sudah berjalan dan terlihat hasilnya,” ungkap Nia dalam keterangannya, Kamis (31/10/2019).
Menurut dia, perusahaan rintisan juga memiliki risiko yang tinggi. Kalaupun ada investor yang mau menanamkan modalnya, maka itu semata-mata untuk membantu perusahaan rintisan itu berkembang.
“Oleh karenanya, perusahaan rintisan ini membutuhkan ‘angel investor’ yang menanamkan modalnnya semata-mata untuk mendukung perusahaan rintisan itu. Intinya perusahaan rintisan itu punya potensi dan perlu untuk didukung,” katanya.
Kegiatan dibuka oleh Wakil Rektor bidang Sumber Daya Manusia & Kerjasama, Prof Dedi Priadi. Acara berupa Demo Day ini mempersiapkan para pengusaha rintisan (start-up) untuk pitching di depan para calon investor.
Untuk batch pertama ini, lanjut Nia, UI bekerjasama dengan Code Margonda, yang telah berpengalaman membina startup. Peserta Batch pertama terdiri dari 15 startup terbaik dari 86 pendaftar yang berasal dari seluruh Nusantara.
Kelima belas startup terpilih dibagi menjadi 3 kategori, yaitu Kategori engineering/science: Nano Turbo, Sinergi Nanotect, ATM Sehat. Kategori digital platform: Awan.io, Kodi, Pintaar, Skydu, Westbike Messenger, Assist.id, Rumah Kapas, Infishta. Kategori consumer product: Tumbu, Kopi Tuli, Belimbing Island, Giajeng,
Setelah mendapatkan pembinaan dari para mentor terkemuka yang berasal dari berbagai industri antara lain dari Gojek, Plug and Play, Google Indonesia, Mandiri Capital, Kejora Ventures, Binar Academy, Kitabisa.com, serta memperoleh “legal advisory” dari Assegaf, Hamzah & Partners, dan lain-lain. Mereka juga dikurasi secara intensif, agar siap presentasi di hadapan para “angel investors”.
Pada puncak kegiatan ini juga dipamerkan hasil-hasil riset dari Universitas Indonesia yang telah siap komersial untuk memasuki dunia industri, yang umumnya hasil riset mereka telah memasuki tahapan TRL (Technology Readiness Level) di atas 7, baik yang berbasis teknologi maupun digital platform, ataupun industri kreatif.
Program Akselerator UI Works ini diharapkan dapat memacu dan menginspirasi start-up secara nasional sehingga lebih siap memasuki dunia industri. Harapannya program ini dapat berlangsung terus menerus sehingga meningkatkatn hubungan antara akademisi, pengusaha rintisan, industri serta pemerintah sebagai pembuat kebijakan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post