Umma, Aplikasi Mobile Dengan Konten Islami Yang Lengkap

(ki-ka) Garibaldi Thohir, Triawan Munaf, dan Indra Wiralaksmana pada peluncuran aplikasi Umma. (Foto: Stevy Widia/youngster.id)

youngster.id - Kehadiran teknologi digital telah memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat dalam menjalani berbagai aktivitas.  Termasuk dalam hal menjalankan kegiatan beribadah. Seperti yang dilakukan Umma, platform muslim yang meluncurkan aplikasi mobile.

Berbeda dengan aplikasi muslim lainnya, umma menawarkan berbagai konten islami yang dipersonalisasi dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan dan fitur komunitas.

“Misi kami adalah membantu pengguna untuk bersama-sama menjadi muslim yang lebih baik (kairu ummah) melalui pemanfaatan teknologi,” kata Indra Wiralaksmana CEO dan Co-Founder Umma pada Kami s(25/4/2019) di Rumah Maroko, Jakarta.

Indra memaparkan, Umma juga menyediakan fitur penunjang ibadah yang terdiri dari waktu salat dan penunjuk arah kiblat yang dapat digunakan di lokasi manapun berbasis GPS. Ada pula fitur Alquran dan terjemahan yang bisa dibaca sendiri atau dinikmati dalam bentuk audiovisual. Kelebihan dari fitur ini, pengguna bis memilih kumpulan ayat berdasarkan tema kehidupan.

Selain itu, ada fitur konten yang terdiri dari beragam artikel serta berbagai video kajian dan ceramah ustaz yang telah diverifikasi dan dimoderasi. Menurut Indra, saat ini konten aplikasi Umma telah diisi oleh lebih dari 80 ustaz dan ulama yang populer di tengah masyarakat.

“Aplikasi kami kembangkan untuk menjawab kebutuhan kaum muslim akan informasi seputar Islam yang terpercaya dalam satu wadah,” kata Indra lagi.

Umma telah hadir sejak awal 2018. Dan dengan diluncurkan aplikasi ini, Umma sudah diunduh lebih dari 2,5 juta pengguna di Indonesia. Dengan pertumbuhan pengguna cukup tinggi yakni sekitar 50% per kuartal dari periode Ramadhan tahun 2018.

Ke depan, Indra mengungkapkan, Umma masih akan terus dikembangkan menyesuaikan kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Tahun ini, Indra menargetkan, akan ada penambahan fitur baru yang akan mempermudah pengguna menemukan lokasi-lokasi terdekat seperti masjid, rumah sakit Islam, sekolah Islam, restoran halal, hingga layanan pemandian jenazah.

“Paling cepat di kuartal keempat karena kita saat ini masih fokus dikonten, dan building up user base,” tutur Indra.

Garibaldi Thohir sebagai salah satu pemegang saham mengaku sangat optimistis jumlah pengguna Umma akan terus bertambah seiring semakin maraknya tren berhijrah. “Jumlah pengguna yang cukup tinggi ini membuktikan bahwa pembelajaran akan Islam telah menjadi bagian dari gaya hidup,” kata Garibaldi.

Sebagai hasil karya anak bangsa, Garibaldi melihat Umma seharusnya bisa menjadi aplikasi yang lebih memahami kondisi pasar dan kultur di Indonesia. Bahkan, Garibaldi yakin Umma tidak hanya menjadi aplikasi komunitas Muslim terbesar di Indonesia tetapi juga di Asia Tenggara.

Dari sisi bisnis, Garibaldi melihat platform berbasis tekonologi digital memiliki prospek yang baik di masa depan. “Setahun sudah 2,5 juta yang unduh. Saya berharap setiap tahun bukan saja hanya jadi 3-4 juta tapi 6-10 juta, eksponensial karena potensinya besar. Jumlah penduduk Muslim kita kan banyak,” terang Garibaldi.

Sementara Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf yang juga hadir dalam acara peluncuran Umma menyampaikan harapannya agar aplikasi ini bisa menjadi wadah bagi umat Islam yang beragam.

“Saya berharap platform Umma siap mendukung umat Islam di Indonesia supaya bisa beribadah dengan lebih baik laik lagi,” ucap Triawan.

STEVY WIDIA

Exit mobile version