Kamis, 4 Desember 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

UNDP: Perkembangan AI Berisiko Perlebar Kesenjangan Pembangunan Antarnegara

4 Desember 2025
in Headline
Reading Time: 2 mins read
perkembangan AI

UNDP: Perkembangan AI Berisiko Perlebar Kesenjangan Pembangunan Antarnegara (Foto: Ilustrasi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang tidak dikelola dengan baik berpotensi memperlebar ketimpangan global. Negara-negara memasuki era AI dengan kesiapan yang sangat berbeda, dan tanpa kebijakan yang tepat, kesenjangan tersebut dapat semakin dalam.

Hal itu terungkap dalam laporan terbaru United Nations Development Programme (UNDP) berjudul “The Next Great Divergence: Why AI May Widen Inequality Between Countries”.

“AI berkembang sangat pesat, dan banyak negara masih berada di garis start. Pengalaman Asia dan Pasifik menunjukkan betapa cepatnya kesenjangan dapat muncul antara negara yang menguasai AI dan negara yang dikendalikan AI,” ujar Kanni Wignaraja, Asisten Sekretaris Jenderal PBB sekaligus Direktur Regional UNDP untuk Asia dan Pasifik, dikutip Kamis (4/12/2025).

UNDP menyoroti Asia dan Pasifik sebagai kawasan yang menjadi pusat transisi AI. Kawasan yang merupakan rumah bagi 55% populasi dunia itu mencakup lebih dari separuh pengguna AI global. Tiongkok mendominasi dengan 70% paten AI dan lebih dari 3.100 perusahaan AI baru muncul di enam negara kawasan tersebut. AI diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan PDB tahunan kawasan sekitar dua poin persentase dan menambah hampir 1 triliun dolar AS bagi ASEAN dalam satu dekade.

Baca juga :   Juara Pro Player e-Sports SGGA 2024, ATS Esports Peroleh Kontrak Eksklusif

Laporan tersebut memperingatkan bahwa AI dapat mengikis “era konvergensi”—periode hampir lima dekade ketika negara berpenghasilan rendah mulai menyamai negara kaya melalui kemajuan teknologi, kesehatan, dan pendidikan. Tanpa intervensi inklusif, AI justru berpotensi membalikkan kemajuan tersebut.

Perbedaan kesiapan digital antarnegara juga menjadi sorotan. Singapura, Korea Selatan, dan Tiongkok telah berinvestasi besar dalam infrastruktur dan keterampilan AI, sementara banyak negara lain masih berjuang mengembangkan literasi digital dan akses internet dasar. Keterbatasan kapasitas komputasi dan tata kelola turut membatasi pemanfaatan AI, sekaligus meningkatkan risiko terkait hilangnya pekerjaan, eksklusi data, serta lonjakan kebutuhan air dan energi dari sistem AI.

Sara Ferrer Olivella, Kepala Perwakilan UNDP Indonesia menambahkan bahwa kemajuan AI harus berjalan seiring dengan penggunaan sumber daya alam yang bertanggung jawab.

Baca juga :   Jumlah Pengguna Pinjaman Daring Tumbuh 20% di Awal 2025

“Di sini pentingnya perencanaan terpadu air–energi–pangan untuk memastikan pengembangan AI tetap selaras dengan keberlanjutan lingkungan,” imbuh Sara.

Laporan juga menyoroti kerentanan kelompok tertentu. Pekerjaan yang dilakukan perempuan hampir dua kali lebih rentan terhadap otomatisasi, dan pemuda berusia 22–25 tahun menghadapi penurunan lapangan kerja di sektor yang terdampak AI. Di Asia Selatan, kepemilikan ponsel oleh perempuan dilaporkan hingga 40% lebih rendah dibanding laki-laki. Masyarakat perdesaan dan adat bahkan sering tidak tercakup dalam sistem data AI, sehingga meningkatkan risiko bias dalam algoritma dan eksklusi layanan publik.

Meski demikian, AI juga dinilai memberi peluang besar bagi tata kelola publik. Platform Traffy Fondue di Bangkok telah memproses hampir 600.000 laporan warga, aplikasi Moments of Life di Singapura mempercepat pengurusan dokumen, sementara Beijing memanfaatkan teknologi digital twin untuk mitigasi banjir dan perencanaan kota.

Baca juga :   SP4N-Lapor Aplikasi Untuk e-Governance di Indonesia

Namun, hanya sedikit negara yang memiliki regulasi AI komprehensif. UNDP memproyeksikan lebih dari 40% pelanggaran data pada 2027 akan berkaitan dengan penyalahgunaan AI generatif, menunjukkan perlunya kerangka tata kelola yang lebih kuat.

“Penentu utama di era AI adalah kapabilitas. Negara yang berinvestasi pada keterampilan, kapasitas komputasi, dan tata kelola akan meraih manfaat, sementara lainnya berisiko tertinggal,” kata Philip Schellekens, Chief Economist UNDP untuk Asia dan Pasifik.

 

Laporan UNDP menegaskan bahwa risiko tersebut dapat diubah menjadi peluang jika negara membangun strategi AI yang inklusif dan berkelanjutan. (*AMBS)

Tags: Perkembangan AIUnited Nations Development Programme (UNDP)
Previous Post

CEO Privy Masuk Daftar Finalis EY Entrepreneur Of The Year 2025 Indonesia

Related Posts

Cakap x UNDP
News

Kolaborasi dengan UNDP, Cakap Hadirkan Pelatihan Inovatif Untuk Pelajar Di Kota Kupang

18 Oktober 2024
0
Youngs Leaders Generation17
Headline

Masuk Young Leaders Baru, Samsung dan UNDP Ajak Tamara Dewi Gondo Soerijo ke Program Global Goals

18 Februari 2022
0
Sampangan
Headline

Ubah Sampah Jadi Pupuk Startup Sampangan Juarai SEED Award 2021

28 Agustus 2021
0
Load More

Discussion about this post

Recent Updates

perkembangan AI

UNDP: Perkembangan AI Berisiko Perlebar Kesenjangan Pembangunan Antarnegara

4 Desember 2025
Marshall Pribadi - Privy

CEO Privy Masuk Daftar Finalis EY Entrepreneur Of The Year 2025 Indonesia

3 Desember 2025
Bank DBS Indonesia x Moduit

Permudah Pembukaan Rekening dan Pembelian Obligasi, Moduit dan Bank DBS Luncurkan Fitur Online Onboarding

3 Desember 2025
Amar Bank

Permudah Arus Kas Produksi Film, Amar Bank Luncurkan Platform Amar Bank Bisnis

3 Desember 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Bang Jamin

Insurtech Bang Jamin Kantongi Rp65 Miliar dari Putaran Pendanaan pra-Seri A

17 Juli 2025
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
perkembangan AI

UNDP: Perkembangan AI Berisiko Perlebar Kesenjangan Pembangunan Antarnegara

4 Desember 2025
Marshall Pribadi - Privy

CEO Privy Masuk Daftar Finalis EY Entrepreneur Of The Year 2025 Indonesia

3 Desember 2025
Bank DBS Indonesia x Moduit

Permudah Pembukaan Rekening dan Pembelian Obligasi, Moduit dan Bank DBS Luncurkan Fitur Online Onboarding

3 Desember 2025
Amar Bank

Permudah Arus Kas Produksi Film, Amar Bank Luncurkan Platform Amar Bank Bisnis

3 Desember 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version