youngster.id - Edtech Cakap mengumumkan bahwa pada tahun 2022 lebih dari tiga juta siswa mendapat manfaat dari lebih dari 17.000 modul Cakap. Hal itu terungkap dari laporan tahunannya, Impact Report 2022, yang berjudul “Membina Pendidikan, Memberdayakan Masyarakat Indonesia”.
Selain itu, Cakap juga memberdayakan lebih dari 1.800 tenaga pendidik, baik dari proses perekrutan maupun inisiatif program “Akademi Guru Cakap” yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas guru di seluruh nusantara. Cakap telah menjangkau 54 (dari 62) daerah terdepan, terluar, tertinggal (daerah 3T) hingga tahun 2022.
Dalam laporan ini, Cakap menunjukkan konsistensinya dalam memberikan dampak yang sejalan dengan tujuan kerangka pembangunan berkelanjutan untuk Sustainable Development Goals (SDGs). Fokus utama Cakap terletak pada tiga poin SDG: Pendidikan Berkualitas, Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan Pengurangan Ketimpangan.
“Melalui semua solusi yang ada di Cakap, kami berupaya semaksimal mungkin untuk berkontribusi dan menyelesaikan permasalahan nyata di bidang pendidikan, khususnya di Indonesia, dengan harapan dapat meningkatkan lapangan kerja di kalangan angkatan kerja dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Sejak tahun 2022, kami telah memperluas jangkauan kami untuk memberikan lebih banyak pilihan untuk meningkatkan keterampilan kerja kepada masyarakat Indonesia,” ujar Tomy Yunus, CEO & Co-Founder Cakap, dikutip Sabtu (24/6/2023).
Lebih lanjut, laporan tersebut memberikan pengukuran rinci atas pencapaian Cakap terhadap tiga pilarnya yang terdiri dari bahasa, peningkatan keterampilan, dan pilar bisnis. Pada pilar bahasa, 88,83% mahasiswa pelatihan mengalami peningkatan kemampuan berbicara bahasa asing setelah menyelesaikan mata kuliah, dan 81,73% mahasiswa yang profesional di bidangnya masing-masing, merasa bahwa pelatihan yang diikutinya berdampak positif, berdampak pada pekerjaan dan karir mereka.
Pada pilar upskill, baik job seeker berpengalaman maupun fresh graduate merasakan dampaknya secara langsung. Sebanyak 9 dari 10 (86,56%) siswa pelatihan mendapatkan kesempatan kerja yang sesuai dengan minat mereka, dan 74,8% (7 dari 10) siswa memperoleh pekerjaan yang berkaitan dengan pelatihan kejuruan Cakap mereka. Dalam salah satu program peningkatan keterampilan, Akademi Guru Cakap, 72% (7 dari 10) peserta menemukan peluang kerja setelah menyelesaikan pelatihan.
Pada tahun yang sama, Cakap bermitra dengan lebih dari 600 institusi, termasuk pemerintah dan badan usaha, untuk memberikan pelatihan bahasa dan kejuruan di berbagai bidang. Misalnya, pelatihan bahasa asing untuk calon pekerja migran bekerja sama dengan BP2MI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia) dan pelatihan pekerja pariwisata dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia), Asparnas (Perhimpunan Pariwisata Nasional), dan pemerintah provinsi seperti NTB (Nusa Tenggara Barat). Salah satu indikator menunjukkan bahwa 93,23% (9 dari 10) siswa telah meningkatkan kemampuan bahasa asingnya dalam kursus bagi pekerja sektor pariwisata.
“Setelah era pandemi Covid-19, Cakap optimistis sektor edtech akan terus berkembang seiring dengan target perusahaan untuk memberi manfaat bagi 100 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2030,” tutup Tommy.
HENNI S.
Discussion about this post