youngster.id - Universitas Gadjah Mada (UGM), melalui Creative-Hub Fisipol UGM memperkenalkan program Akademi Kewirausahaan Masyarakat (AKM). Ini merupakan program inovatif untuk mengkloning para sarjana fresh graduate menjadi penggerak socio enterpreunership di Indonesia.
Dijelaskan Erwan Agus Purwanto, Dekan Fisipol UGM, AKM merupakan “sekolah bisnis” murah untuk mengembangkan wirausaha di masyarakat, terutama masyarakat pedesaan dan pedalaman. Mereka para sarjana baru direkrut dan diberikan pendidikan selama seminggu dan setelah itu disebar ke desa-desa seluruh Indonesia untuk mendampingi masyarakat mengembangkan kewirausahaan.
“Dalam proses kloning para sarjana akan mendapat bimbingan langsung dari para pelaku socio-preneurs pedesaan sukses. Setelah itu mereka diharapkan menjadi tokoh penggerak bagi wirausaha ditempatkan,” ujar Erwan, seperti dikutip dari laman UGM.
Disebutkan Erwan, salah satu alasan diluncurkannya program AKM ini karena masih rendahnya kesempatan masyarakat desa belajar kewirausahaan. Sedangkan untuk belajar formal kewirausahaa ini menghabiskan biaya yang tidak sedikit.
Padahal, potensi komoditas yang tersebar di puluhan ribu desa hingga kini belum dikelola dengan optimal. Sementara masyarakat desa yang memiliki potensi tersebut justru terjebak dalam situasi kemiskinan.
“Oleh karena itu, kita hadirkan sekolah wirausaha yang berkarakter disruptif, murah, cepat, aplikatif dan menjangkau seluas mungkin, dan para sarjana yang diterjunkan diharapkan menularkan berbagai pengetahuan, keterampilan dan jejaring yang dibutuhkan untuk pengembangan kewirausahaan,” katanya.
Akademi Kewirausahaan Masyarakat batch 1 diikuti sebanyak 1.262 peminat yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia. Setelah melalui tahap seleksi maka terpilih 100 orang dari 30 provinsi untuk menjadi peserta AKM Batch 1 di Yogyakarta.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post