youngster.id - Warung Pintar berekspansi ke Banyuwangi. Ekspansi ini didorong oleh kesamaan visi antara Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi untuk memaksimalkan potensi bisnis mikro dan sektor pariwisata dengan memanfaatkan teknologi pada era revolusi industri 4.0.
Sebagai tanda peresmian ekspansi dan perayaan berdirinya 101 warung serta sudah lebih dari 800 orang yang antusias mendaftarkan diri untuk membuka Warung Pintar, hari ini digelar acara Festival Juragan Pintar di Gesibu Banyuwangi dari jam 10 pagi hingga 10 malam.
“Tak hanya berjualan produk kebutuhan sehari-hari, masyarakat dapat memperoleh produk UMKM setempat seperti kopi, sale pisang, keripik singkong dan produk olahan lainnya di Warung Pintar Banyuwangi,” ungkap Harya Putra selaku COO & Co-founder Warung Pintar dalam keterangannya, Senin (1/4/2019) dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Menurut dia, kolaborasi antara Warung Pintar dan Banyuwangi ini hanyalah langkah pembuka dari rencana besar Warung Pintar dalam menghubungkan UMKM lokal di tiap daerah di Indonesia. Tidak berhenti di siklus hubungan petani dan pemilik warung lokal, Warung Pintar juga berencana untuk membangun infrastruktur sehingga tercipta akses yang lebih baik untuk pendistribusian barang.
“Sesuai dengan visinya, Warung Pintar ingin menciptakan golden standard untuk bisnis mikro di Indonesia dengan memberikan dampak yang lebih besar tiap tahunnya untuk ekonomi masyarakat,” kata Harya lagi.
Bukan sekadar untuk perayaan, Festival Juragan Pintar tersebut juga diadakan untuk berbagi pengalaman dan semangat positif dalam membangun UMKM yang baik berdasarkan data dan pemanfaatan teknologi. “Melalui Festival Juragan Pintar, kami ingin menyampaikan dan memberi pengalaman menjadi bagian dari Warung Pintar,” ujar Harya.
Keterbukaan Pemkab Banyuwangi terhadap perubahan dan pemanfaatan teknologi ini menjadi awal yang kuat dari kerja sama dengan Warung Pintar. Berkat keterbukaan dan semangat meningkatkan ekonomi, sebulan sebelum diresmikan, 101 warung sudah dapat ditemukan di kota yang mendapat julukan Sunrise of Java ini.
Pemerintah Banyuwangi juga membuat regulasi khusus yang memberi kesempatan kepada pemilik Warung Pintar untuk membuka di fasilitas umum milik pemerintah. Saat ini masyarakat dapat menemukan Warung Pintar di 6 fasilitas umum, antara lain Taman Blambangan, Stadion Diponegoro, Taman Sayuwiwit, Kantor Kecamatan Genteng, Mal Pelayanan Publik, serta pusat oleh-oleh.
“Tahun 2020 kami optimis ekonomi daerah Banyuwangi akan tumbuh di kisaran 5,5 – 5,7 persen, di atas prediksi ekonomi nasional yang hanya sebesar 5,1-5,5 persen. Ini merupakan bukti bahwa pemerintah mengerti kondisi dan kemampuan masyarakat sehingga berupaya keras untuk mewujudkannya. Pemkab Banyuwangi pun menggunakan kesempatan ini untuk, pertama kalinya, bekerja sama dengan start-up, yaitu Warung Pintar,” kata Abdullah Azwar Anas Bupati Banyuwangi.
Untuk mencapai target tersebut, Anas menjelaskan, Warung Pintar dan Pemkab Banyuwangi menerapkan strategi hyperlocal berupa pemberdayaan UMKM setempat untuk berjualan di Warung Pintar dan menjadikan Warung Pintar sebagai pusat informasi pariwisata. Dengan begitu, UMKM yang bekerja sama dengan Warung Pintar dari berbagai kota dapat saling terhubung dan meningkatkan kapabilitas bisnisnya.
Pemkab Banyuwangi dan Warung Pintar juga menyelenggarakan kompetisi Hackathon Pintar pada 29-30 Maret 2019. Ini adalah kompetisi kolaboratif antara talenta lokal terbaik dari seluruh Indonesia untuk menciptakan produk digital untuk Kota Banyuwangi. Tema dalam kompetisi ini adalah UMKM Pintar dan Pariwisata.
“Kami ingin mendorong anak muda khususnya Banyuwangi dan sekitarnya untuk ikut jadi bagian dari perubahan dan menciptakan solusi yang dibutuhkan,” tutup Sofian Hadiwijaya, CTO & Co-founder Warung Pintar yang akan menjadi salah satu juri bersama Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dan Hengki Sihombing yang menjabat sebagai VP Product Cashbac.
STEVY WIDIA
Discussion about this post