youngster.id - Pemerintah mendorong agar para wirausaha pemuda membentuk atau bergabung dalam sebuah wadah koperasi. Dengan demikian mereka dapat lebih berkembang, bahkan bisa memanfaatkan kredit usaha rakyat (KUR) dari pemerintah.
“Tujuannya, agar usaha para WP bisa lebih berkembang lagi melalui koperasi. Misalnya, ada WP yang membutuhkan bahan baku, koperasi yang akan menyiapkannya, termasuk bahan baku dari impor. Koperasi juga yang akan memasarkan produk hasil para WP”, kata Anak Agung Ngurah Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM, dalam siaran pers acara Temu Usaha Wirausaha Pemula, Kamis (6/4/2017) di Jakarta.
Puspayoga mencontohkan 300 perajin dari tembaga asal Dusun Tuman, Boyolali, Jawa Tengah. “Produk mereka diekspor ke Eropa dan AS. Sementara bahan baku tembaganya diimpor dari Bulgaria. Koperasi yang akan menyiapkan bahan bakunya,” ujarnya.
Menurut Puspayoga dengan demikian para WP juga bisa memanfaatkan KUR Berorientasi Ekspor (KURBE) dalam mengembangkan kualitas produk dan jaringan pemasarannya. “Bea impor bahan bakunya gratis, begitu juga ketika akan ekspor. Dengan bea impor dan ekspor gratis, maka biaya produksi otomatis menurun. Sehingga, daya saing produk UMKM atau WP kita akan meningkat. Itu tujuan utamanya, yaitu meningkatkan daya saing,” jelas Puspayoga.
Sementara itu Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM, Braman Setyo, menjelaskan, pihaknya sudah melakukan monitoring dan evaluasi terhadap lebih dari 2000 WP sejak digulirkan tahun 2011, dengan hasil cukup menggembirakan.
“Terjadi penambahan tenaga kerja sekitar 3.966 orang atau meningkat 38%. Omset juga meningkat dari Rp15,5 miliar menjadi Rp 22,4 miliar atau meningkat 30,4%. Dari sisi aset, dari Rp 21 miliar menjadi Rp 40 miliar atau meningkat 39,9%. Artinya, program WP memang sangat strategis dalam mengembangkan wirausaha di Indonesia,” kata Braman.
STEVY WIDIA