Xendit Rampungkan Pendanaan Seri D Senilai US$300 Juta

Xendit Founders

Xendit Founders (kiri-kanan) Juan Gonzalez, Tessa Wijaya, Moses Lo, dan Bo Chen. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Startup Unicorn Xendit mengumumkan pendanaan Seri D senilai $300 juta yang dipimpin oleh  Coatue dan Insight Partners. Total pendanaan Xendit sejauh ini telah mencapai $538 juta, yang semakin memperkuat daya perusahaan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital tercepat di dunia, yaitu Indonesia.

CEO Xendit Moses Lo mengatakan, Xendit konsisten melanjutkan performa positifnya, dengan peningkatan penjualan lebih dari 10% month-on-month semenjak diluncurkan tahun 2016. Tidak hanya itu, selama setahun terakhir, jumlah transaksi yang tahunan difasilitasi Xendit melonjak 3x lipat, dari 65 juta menjadi 200 juta dan meningkatkan total nilai pembayaran dari $6,5 miliar (setara dengan Rp95 triliun) menjadi $15 miliar (setara dengan Rp219 triliun).

“Melalui pendanaan terbaru ini, kami berkomitmen untuk terus berinvestasi di pasar-pasar baru, mengembangkan platform Xendit, dan memperluas lini bisnis agar kami bisa memaksimalkan peluang yang ada,” jelas Moses dalam keterangan pers, Jumat (20/5/2022).

Pendanaan ini juga didukung investasi tambahan dari Accel, Tiger Global, Kleiner Perkins, EV Growth, Amasia, Intudo, dan Goat Capital milik Justin Kan.

Menurut Moses, nilai ekonomi digital Asia Tenggara akan mencapai $360 miliar pada tahun 2025. “Kami percaya Xendit telah berada di posisi yang tepat untuk bisa berkontribusi dan meraih manfaat dari pertumbuhan tersebut,” ujarnya.

Dengan lebih dari 3,000 pelanggan, Xendit berhasil unggul dalam pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan lokal, serta infrastruktur teknologinya yang berstandar tinggi. Kombinasi kedua hal ini memungkinkan Xendit untuk menghadirkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing pelanggan, serta membantu pertumbuhan dari pelaku bisnis di berbagai bidang, seperti Unicef Indonesia, Samsung Indonesia dan Qoala.

COO Xendit Tessa Wijaya menambahkan Xendit akan terus berekspansi ke wilayah baru, seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam. “Kami bisa mengidentifikasi kebutuhan pelaku usaha di sana dan memberikan solusi infrastruktur pembayaran yang tepat. Kami pun berencana untuk menghadirkan layanan yang lebih luas dan bervariasi, misalnya seperti program pinjaman yang telah kami jalankan di Indonesia,” ucapnya.

Sebelum putaran pendanaan ini, Xendit telah menutup putaran pendanaan Seri C yang dipimpin oleh Tiger Global Management pada bulan September 2021. Xendit merupakan startup teknologi pertama dari Indonesia yang berhasil mengikuti program inkubator bergengsi YCombinator dan merupakan perusahaan Asia Tenggara teratas dalam daftar Y Combinator Top 100.

“Pembayaran adalah komponen penting di setiap bisnis online, dan kami percaya bahwa Xendit mampu menangkap peluang emas ini di Asia Tenggara. Xendit memiliki pengetahuan lokal yang mendalam, infrastruktur teknologi canggih, dan pelayanan pelanggan yang baik, sehingga mereka berhasil menjadi platform pembayaran digital yang merevolusi transaksi bisnis di Asia Tenggara. Coatue sangat senang bisa menjadi bagian dari perjalanan Xendit untuk fase-fase berikutnya,” jelas Luca Schmid, General Partner Coatue.

Sementara itu, Nikhil Sachdev, Managing Director Insight Partners, mengungkapkan, peluang dari pasar infrastruktur pembayaran di Asia Tenggara sangatlah besar, dan Xendit berhasil memanfaatkan peluang ini melalui teknologi pembayaran kelas dunia. Xendit bisa menjadi pemain dominan di pasar ini karena memiliki kepemimpinan yang kuat, pertumbuhan yang sehat, dan kepuasan pelanggan yang tinggi. “Oleh karena itu, Insight Partners sangat antusias untuk berkolaborasi dengan tim Xendit seiring dengan upaya mereka meningkatkan skala bisnisnya,”  ujarnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version