Aplikasi SABAYUR, Hadirkan Solusi Untuk Atasi Sampah Makanan di Indonesia

ITS Sabayur

Ajeng Almira Tarisha Asri (Teknik Kimia 2019) dan Erza Janitradevi Nadine (Teknik Informatika 2019) ITS. (Foto: istimewa)

youngster.id - Permasalahan sampah makanan atau food lost telah membayangi sejumlah kota besar di Indonesia. Bahkan, timbunan food loss dan food waste di Indonesia selama 20 tahun terakhir mencapai maksimal 48 juta ton per tahun. Kondisi itu menyumbang 7,29% rata-rata emisi gas rumah kaca di Indonesia.

Peduli akan hal itu, tim mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) mengembangkan aplikasi SABAYUR. Aplikasi ini dapat mempermudah pemasaran hasil pertanian yang telah mendekati masa kedaluarsa.

Inovasi ini merupakan karya dari Ajeng Almira Tarisha Asri dan Erza Janitradevi Nadine. Mereka berharap aplikasi ini dapat menjadi solusi yang tepat untuk penanganan bahan pangan sayuran yang prosesnya paling tidak efisien, bahkan kehilangannya mencapai 62,8% dari seluruh pasokan domestik sayuran yang ada di Indonesia.

Tarisha menjelaskan, penggunaan aplikasi ini tergolong mudah dan praktis hingga dapat digunakan oleh semua kalangan masyarakat. Dengan aplikasi SABAYUR, produk hasil pertanian yang dijual akan mendapatkan diskon minimal 50 persen setiap pembelanjaannya dengan menyesuaikan umur simpan produk hasil pertaniannya.

“Aplikasi SABAYUR dapat membantu penjualan pedagang di pasar tradisional maupun pasar swalayan. Mulai dari pengguna yang masih awam hingga yang telah mahir menggunakan aplikasi berbasis mobile,” kata Tarisha yang dilansir dari laman ITS.

Keunggulan fitur dari aplikasi ini pengguna dapat memilah produk pertanian berdasarkan kategorinya dengan penyortiran terdekat, termurah, ataupun toko dengan rating terbaik.

Sementara itu, Erza menambahkan, pengguna dapat melihat produk yang terbagi menjadi beberapa kategori dan alamat rumah pengguna pada menu Discover. Dalam hal ini, alamat rumah pengguna tersebut digunakan untuk memudahkan pengguna menemukan toko terdekat dan mendapatkan rekomendasi produk dari toko terdekat. Sedangkan menu Cart dapat digunakan untuk menyimpan produk yang telah ditambahkan pengguna pada Cart. “Kemudian pengguna dapat langsung memilih tombol Checkout untuk melanjutkan ke pembayaran,” ujarnya.

Lebih lanjut, pengguna pun dapat terfasilitasi untuk mengetahui riwayat pembelian yang telah dilakukan dalam menu Receipt. Erza menerangkan, menu tersebut memiliki dua kategori untuk membedakan pembelian yang sedang berlangsung dan telah selesai. Selain itu, pengguna juga dapat melacak produk yang dibeli mulai dari proses pengambilan produk, proses pengantaran, sampai proses penyelesaian pembelian. “Sehingga pengguna tahu betul perjalanan produk yang dibelinya ketika sedang dibawa kurir,” imbuhnya.

Aplikasi ini menjadi juara pada Adenium National Essay Competition yang digelar Universitas Brawijaya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version