Aplikasi Smart QC Untuk Kontrol Produk Agroindustri

Tim IPB juara 2 nasional dalam lomba esai Greatness. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Kemajuan teknologi mendorong adanya otomatisasi terutama dalam bidang industri. Menindaklanjuti akan hal itu tiga mahasiswa IPB untuk merancang sebuah aplikasi yang dapat mengontrol kualitas suatu produk agroindustri yang bernama “Smart QC: Real Time Quality Control Apps”.

Mereka adalah Audhi Aprilliant, Rahmatin Nur Amalia, dan Kevin Cesio Gemilang. Ketiganya adalah mahasiswa Departemen Statistik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor (FMIPA IPB).

Audhi, Ketua Tim menyebutkan bahwa aplikasi yang dirancang bersama timnya melibatkan quality inspector, production supervisor dan production manager dalam melakukan penjaminan mutu suatu produk secara periodik di suatu agroindustri.

“Sebenarnya aplikasi ini merupakan permasalahan Real Time Quality Control yang saya tanyakan ke dosen Departemen Statistika IPB. Pertanyaan atas permasalahan tersebut saya dan teman-teman tuangkan dalam bentuk esai. Kami mencoba membuat suatu inovasi dalam menjawab salah satu permasalahan di industri yaitu penanganan produk cacat secara real time,” kata Audhi Aprilliant yang dilansir laman resmi IPB, Senin (22/4/2019).

Inovasi yagn digagas Audhi dan teman-temannya ini meraih juara 2 nasional dalam lomba esai Greatness dengan tema “Mengoptimalkan Inovasi Mahasiswa dalam Memajukan Agroindustri untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0” yang dilaksanakan di Universitas Brawijaya, Malang pada 30 Maret 2019 lalu.

Saat ini aplikasi ini masih dalam pengembangan konsep, ide, dan tampilan antar muka. Tidak lupa pula Audhi bekerjasama dengan ahli statistika pengendalian mutu dari Departemen Statistika IPB.

“Insya Allah kami akan terus meng-upgrade rancangan aplikasi kami agar dapat aplikatif dan kami berharap dapat diterapkan di industri di Indonesia dalam rangka menjawab tantangan Revolusi Industri 4.0. Jujur, mendapat juara 2 di acara sebesar ini cukup membuat bangga karena tahap penyisihan terdiri dari 85 tim dari 40 universitas se-Indonesia. Teman-teman dari universitas lain juga memiliki ide yang cukup bagus dan inovatif,” ungkap Audhi.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version