BIMU: Aplikasi Terapi Wicara Pada Anak Penyandang Speech Delay

Aplikasi BIMU

BIMU: Aplikasi Terapi Wicara Pada Anak Penyandang Speech Delay (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Salah satu tim mahasiswa Telkom University (Tel-U), yaitu Tim Saayun Salangkah, menjadi runner up pada kategori Disability Quality of Life Improvement Solution pada ajang anugerah Innovillage 2023 lalu. Tim Saayun Salangkah membuat sebuah aplikasi BIMU, yaitu aplikasi terapi wicara sebagai alat bantu pembelajaran dan tumbuh kembang anak penyandang speech delay.

Tim Saayun Salangkah fokus pada pengembangan aplikasi dalam membantu proses pembelajaran dan tumbuh kembang anak penyandang autism yang mengalami gangguan Speech Delay. Aplikasi yang diberi nama Bicara Itu Mudah (BIMU) akan membantu proses terapi wicara dan pembelajaran bagi anak-anak penyandang autism dalam belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berbicara, khususnya pada murid SLB Autisma YPPA Bukittinggi.

Ketua tim Saayun Salangkah, yang merupakan mahasiswa program studi S1 Desain Komunikasi Visual, Nabyla Kharisma Suhatman menyampaikan aplikasi ini menggunakan metodi Picture Exchange Communication System (PECS) yang memanfaatkan Augmented Reality (AR) sebagai media interaktif untuk membuat anak fokus dalam proses belajar.

“Aplikasi BIMU juga dibuat dengan menggunakan media interaktif seperti penggunaan ilustrasi dan gambar-gambar yang memiliki animasi, feedback audio, fitur Augmented Reality (AR) sebagai cara untuk menggabungkan kondisi lingkungan sebenarnya dengan dunia virtual, kuis sebagai evaluasi pengenalan kosakata, serta mini game untuk membuat penyegaran kepada anak,” jelas Nabyla, dikutip Rabu (20/3/2024).

Implementasi produk BIMU mulai berlangsung sejak dari 21 Desember 2023 hingga 18 Februari 2024. Beragam manfaat diharapkan dapat dirasakan oleh pengguna, aplikasi BIMU bisa membantu terapi menjadi lebih efektif, sebagai media penghubung antara guru dan orang tua, modul pembelajaran yang menarik, dan lain sebagainya. Aplikasi ini juga sejalan Sustainable Development Goals (SDGs) poin nomor 4 yaitu Quality Education.

“Harapan kami, setelah implementasi di Sekolah Luar Biasa (SLB) Autisma YPPA Bukittinggi ini berhasil, aplikasi BIMU nantinya akan kami eskalasi agar tersedia di seluruh SLB dan rumah sakit yang ada di Indonesia. Sehingga manfaatnya bisa lebih luas,” jelas dosen DKV Tel-U, Rully Sumarlin, M.Ds., sebagai pembimbing selama social project ini berlangsung.

 

HENNI S.

Exit mobile version