youngster.id - Sebuah penelitian mendapati cangkang kerang hijau yang dapat solusi alternatif untuk mencegah penyebaran limbah industri di perairan. Penemuan ini merupakan hasil karya Christoper Prasetya Mulya dan Devina Grisella yang ditampilkan di lomba penelitian tingkat nasional.
“Yang melatar belakangi kami untuk melakukan ini karena pencemaran limbah yang sudah sangat meresahkan masyarakat,” ujar Devina dilansir Antara baru-baru ini.
Menurutnya pencairan limbah tersebut berdampak ke lapisan masyarakat, terlebih para nelayan yang sangat merasakan imbasnya.
“Beberapa waktu lalu, ribuan ikan mati di Pantai Ancol. Oleh karena itu, kami tergerak untuk melakukan penelitian ini,” katanya.
Devini bersama Christoper siswa kelas XII itu memilih bahan baku cangkang kerang hijau dalam eksperimennya. Menurut mereka, dalam cangkang kerang itu mengandung zat yang dapat meminimalisir kontaminasi limbah di perairan, sehingga dengan eksperimen itu kadar logam di perairan dapat dinetralisir.
“Ini terinspirasi dari ibu saya. Saya suka makan kerang. Ibu saya bilang, kalau makan kerang terus badan kita bisa menyerap logam berat,” ungkapnya.
Proses penelitian pun berlanjut hingga dua bulan, tentu dibantu guru pembimbingnya di sekolah. Awal mula Devina dan Christoper membutuhkan 500 gram cangkang kerang hijau. Kemudian cangkang kerang ini dihaluskan, lalu dilarutkan ke dalam air.
Hasil cangkang yang dihaluskan dicampur ekstrak kayu bakau. Setelah itu dimasukan ke dalam oven, yang mana hanya tinggal tersisa partikel-partikel bentuk padat.
“Hasil dari penelitian ini dimasukan ke dalam perairan seperti laut dan sungai. Kemudian partikel padat itu mengendap ke dalam, dan terjadilah proses netralisasi limbah. Air menjadi jernih,” papar Devina.
Karya siswa SMA Santa Laurensia Alam Sutera, Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan tengah disiapkan untuk Olimpiade Sains Internasional, Intel ISEF, Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat pada 17 Mei 2018.
STEVY WIDIA
Discussion about this post