youngster.id - Mochtar Riady Institute for Nanotechnology Universitas Pelita Harapan (MRIN-UPH) berpartisipasi aktif secara global dalam penelitian terkait perkembangan virus Corona penyebab Covid-19 di Indonesia. MRIN-UPH turut merespon kondisi global ini dengan mengirimkan sekuens DNA virus dari sampel pasien Covid-19 di Indonesia ke Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).
Hingga saat ini, total 17 sekuens sudah dikirimkan pada Mei 2020 dan Januari 2021 ke GISAID. Dr. rer. nat. Ivet Suriapranata, Principal Investigator MRIN-UPH menungkapkan, MRIN UPH bagian dari UPH Medical Science Group (Fakultas Kedokteran UPH, Rumah Sakit (RS) Siloam, dan MRIN) mendapat dukungan penuh dalam pengumpulan sampel dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten. Ditambah lagi dengan fasilitas penelitian seperti alat sequencer yang dimiliki secara mandiri.
“Melalui pengiriman Sekuens DNA ke GISAID, harapannya perkembangan evolusi virus Corona baik di Indonesia juga dunia dapat terus terpantau,” kata Ivet dalam keterangan pers, Senin (4/4/2021).
GISAID adalah lembaga internasional, sebagai bank data beragam virus influenza di seluruh dunia yang juga menjadi bank data bagi beragam mutasi virus Corona. Dengan sistem website berbasis open source, setiap lembaga terdaftar dapat memantau setiap varian genom virus Corona terbaru.
“Informasi ini yang digunakan WHO (World Health Organization) serta pemerintah dan lembaga kesehatan masing-masing negara sebagai acuan dalam membuat diagnosis, menerapkan langkah preventif tambahan, dan pengembangan vaksin yang tepat,” papar Ivet.
Lebih lanjut Aksar Chair Lages, M.Si, Research Assistant MRIN UPH menjelaskan serangkaian proses untuk mengirimkan genom ke GISAID.
Diawali dengan pengambilan sampel genom pasien Covid-19 yang didapat dari RS Siloam Lippo Village. Acuan pertama kriteria sampel yang diteliti adalah sampel dari pasien dengan CT (Cycle Threshold) Value di bawah 25 (berpotensi memiliki jumlah virus lebih banyak dalam suatu sampel) menggunakan metode Real Time – PCR (Polymerase Chain Reaction) dan memastikan virus yang terdeteksi memiliki rangkaian protein utuh.
Melalui proses reverse transcriptase PCR, RNA dari sampel tersebut kemudian diubah menjadi DNA dan dilakukan proses pengurutan (sequence process) guna mengetahui tipe gen virus Corona pada sampel tersebut. “Urutan DNA ini yang kemudian dilaporkan bersamaan dengan data pasien yang diambil sampelnya kepada GISAID untuk diverifikasi dan dirilis di website mereka,” jelas Aksar.
Selain itu, beragam upaya lainnya juga turut dilakukan MRIN misalnya dengan berpartisipasi dalam konsorsium penelitian antibody treatment untuk Covid-19.
MRIN UPH yang berdiri sejak 2006 menjadi satu-satunya lembaga penelitian swasta Indonesia, yang berpartisipasi dalam pengiriman genom ke GISAID.
STEVY WIDIA
Discussion about this post