Inovasi Buatan Mahasiswa UI Ini Bisa Mencari Barang Hilang

Aplikasi Ktemu

Aplikasi Ktemu. (Foto: istimewa)

youngster.id - Tim mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia berhasil mengembangkan aplikasi pelacak (tracker). Produk inovais yang diberi nama Ktemu ini merupakan alat pelacak benda berharga berbasis teknologi Global Positioning System (GPS) yang terintegrasi dan mudah digunakan.

Produk Ktemu merupakan hasil karya dari Departemen Teknik Industri (DTI) FTUI yang terdiri dari Ahmad Nauval Ariq MS, Laily Angelina, dan Mutiara Cinta Ekaputri.

“Ide awal produk Ktemu ini karena pengalaman kami yang sering kehilangan barang. Hal ini biasanya akan menyebabkan kebingungan bahkan frustasi saat mencoba mencari namun tidak kunjung ditemukan,” kata Mutiara selaku Design and User Experience Specialist aplikasi Ktemu dalam siaran pers UI, Senin (17/4/2023).

Ide untuk membantu menemukan benda itu yang membuat tim mahasiswa FTUI ini merancang produk Ktemu ini. Menurut Mutiara, beberapa keunggulan yang dimiliki Ktemu yaitu jangkauan deteksi alat hingga radius 120 meter, material produksi yang eco-friendly, produk berbentuk slim dan compact dengan diameter 24 mm dan tebal 6 mm, alarm ringtone, dan tersedia dengan berbagai macam desain yang dapat dipilih.

Selain itu, Ktemu juga dapat diakses melalui aplikasi yang dapat diunduh di PlayStore dan AppStore dan harganya yang lebih murah hingga 30% dari produk lain di pasaran.

Engineer and Developer Specialist Aplikasi Ktemu Ahmad Nauval mengungkapkan, produksi aplikasi ini dilakukan dengan efektif dan efisien. Lebih dari itu, pemakaian Ktemu juga mudah untuk dilakukan.

“Pertama, pengguna dapat memasang Ktemu pada barang pilihannya. Kedua, membuka aplikasi Ktemu dan memilih fitur aktivasi. Ketiga, temukan letak barang yang dicari dengan fitur track dan klik barang yang dicari. Keempat, bisa memilih fitur lainnya, yaitu ringtone lights, notification, direction, dan mark as lot. Pengguna dapat juga menyalakan notifikasi aplikasi Ktemu untuk memudahkan proses pencarian,” paparnya.

Proses pembuatan aplikasi ini terbagi menjadi proses produksi dan pengemasan. Bahkan untuk proses pengemasan, mereka menerapkan eco-friendly dengan menggunakan ISO 27001 dan honeycomb paper.

“Untuk proses produksi, dari segi manufacturing kami menggunakan beberapa proses, seperti photolitography, survace mount, wave soldering, standard mixing, injection molding, ultrasonic welding, dan battery outsorcing, serta proses perakitan terbentuk dari komponen elektronik, body, dan battery yang kemudian menjadi Aplikasi Ktemu,” terangnya.

Mereka berencana untuk terus mengembangkan aplikasi ini. Marketing dan Business Specialist Kteme Laily Angelina mengatakan, akan ada penambahan fitur built in camera, GPS yang lebih akurat, finger print recognition, wireless charger, dan Ktemu for ederly.

“Selain itu, strategi pemasaran aplikasi Ktemu disesuaikan dengan customer journey yang menjangkau kebutuhan penggunanya, seperti memberikan banyak promo dan berkolaborasi dengan berbagai brand dan influencer,” ujarnya.

Karya inovasi mahasiswa ini mendapat apresiasi dari Dekan FTUI Prof Heri Hermansyah. “Ktemu menjadi gagasan solutif serta inovatif yang digagas oleh para mahasiswa DTI FTUI. Melalui penemuan solusi dalam mengatasi masalah kehilangan barang ini menjadi bukti pengimplementasian mahasiswa FTUI yang unggul dan berdampak,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version