youngster.id - Untuk membantu meningkatkan volume produksi para pengrajin di UMKM Lenteng Agung Sejahtera (Lentera), Jakarta Selatan, Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Sampoerna University ditantang menciptakan mesin eco-pounding. Mesin ini nantinya dapat membantu proses pencetakan daun dan bunga pada kain dengan lebih efektif dan efisien.
Eco–pounding adalah salah satu teknik mencetak motif atau pola pada kain dari bahan-bahan alami, seperti daun dan bunga. Daun dan bunga yang dipukul dengan palu bersamaan dengan kain akan mengeluarkan pigmen yang kemudian tercetak di atas kain. Jenis, bentuk, warna dari daun dan bunga yang dipukul akan memberikan motif yang unik serta cantik pada sebuah kain yang kemudian dapat dijadikan produk baju, celana, kerudung, selendang, dan lain-lain.
Dr. Farid Triawan, Ketua Program Studi Teknik Mesin Universitas Sampoerna, menjelaskan bahwa pembuatan mesin eco-pounding merupakan bagian dari komitmen universitas dalam menerapkan Tri-Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat, terutama dalam pengembangan dan pemberdayaan UMKM di Indonesia.
“Dalam proses eco-pounding, pekerjaan memukul palu pada kain sangatlah melelahkan dan memakan banyak waktu. Tantangan yang dihadapi oleh UMKM Lentera ini memberikan peluang bagi kami untuk menciptakan solusi inovatif yang dapat meringankan beban kerja mereka. Dosen-dosen dan mahasiswa kami pun berkolaborasi untuk menghasilkan mesin yang dapat mempercepat dan mempermudah pekerjaan para pengrajin, sehingga jumlah produksi dapat ditingkatkan,” ujar Farid, Rabu (21/6/2023).
Berbekal dari pengetahuan selama perkuliahan di kelas, para mahasiswa diberi tugas untuk merancang dan membuat mesin purwarupa yang dapat membantu proses eco-pounding. Proses dimulai dari mencari ide-ide mekanisme dan bentuk mesin, melakukan analisis struktur mesin, mendesain fungsi mekatronik dan otomasi, sampai dengan membuat dan merakit mesin.
Selama kurang lebih 4 bulan, akhirnya para mahasiswa berhasil menciptakan enam jenis mesin dengan desain dan mekanisme yang berbeda. Mesin-mesin ini kemudian dipamerkan kepada para dosen, mahasiswa dan perwakilan UMKM Lentera.
Dalam pameran ini, dua buah mesin terpilih sebagai mesin dengan desain dan fungsi terbaik. Penilaian diberikan oleh perwakilan UMKM Lentera beserta dosen-dosen yang hadir pada hari itu.
“Saya melihat alat-alat ini berpotensi besar untuk dimanfaatkan para pengrajin eco-pounding di tempat kami. Selanjutnya, alat-alat ini perlu sedikit dimodifikasi mengikuti ukuran yang diperlukan oleh pengrajin,” tutup Sarmili selaku Pembina UMKM Lentera.
HENNI S.
Discussion about this post