youngster.id - Hovercraft merupakan kapal yang berjalan di atas bantalan udara atau air cushion. Meskipun kurang populer pada awal perancangannya, hovercraft kini telah banyak digunakan sebagai kapal militer berbagai negara, termasuk Indonesia.
Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) berhasil memenangkan desain Hovercraft dalam panggung bergengsi Mechanical & Marine Engineering National Exposition (MMENE) UI. Tim mahasiswa yang tergabung dalam Tim Barunastra Astramaya ini diketuai oleh Muhammad Rizki Alia.
Mereka menampilkan hovercraft model CCG (Canadian Coast Guard) sebagai panutan kapal melayang yang mereka ciptakan. Dalam praktiknya, Hovercraft CCG digunakan untuk keperluan Search and Rescue (SAR).Untuk memenangkan hati juri, Barunastra Astramaya menonjolkan fitur side thruster, atau saluran untuk mengalirkan udara.
“Fitur tersebut cukup membuat kagum para juri pada saat penilaian dan juga sangat membantu performa hovercraft saat race berlangsung,” ungkap ketua tim Rizki yang dilansir Humas ITS baru-baru ini.
Selain side thruster, tambah Rizki, mereka juga menggunakan metode laser cutting. Metode ini dipakai untuk memotong tripleks yang dibutuhkan bodi hovercraft. Tidak berhenti sampai situ, inovasi mereka kembangkan dengan pemanfaatan teknologi 3D Printing dalam membuat nozzle yang digunakan sebagai tempat meletakkan propeller (baling-baling).
“Penggunaan nozzle tersebut dapat menambah efisiensi dari sistem penggerak hovercraft sehingga gaya dorong yang dihasilkan lebih besar,” paparnya. Dengan inovasi yang tiada habisnya selama proses pembuatan, tim ini berhasil memenangkan kompetisi tersebut.
FAHRUL ANWAR