youngster.id - Metode Kalton (Kaleng – Aluminium – Beton), yaitu inovasi penguatan beton dengan kaleng-kaleng aluminium bekas. Metode ini mampu memberi ketahanan dinding beton terhadap ledakan dan penyerapan energi mekanik (impak).
Inovasi ini adalah karya tiga mahasiswa ITB yakni Jery Octavianus (Sistem dan Teknologi Informasi 2015), Agung Pratama (Teknik Elektro 2015), dan Berri Dwi Putra (Teknik Kimia 2015).
Mewakili teman-temannya Jery Octavianus menjelaskan, metode Kalton adalah metode penguatan yang menyerupai dengan konsep aluminium foam, terutama dari segi bahan aluminium dan penerapan rongga udara di bagian dalamnya. Dalam Metode Kalton, kaleng-kaleng aluminium bekas digunakan sebagai substitusi dari bahan aluminium dan disusun sedemikian rupa di dalam beton, sehingga tersedia rongga udara dalam dinding beton.
“Selama proses penelitian, produk beton yang digunakan memiliki spesifikasi ukuran 60 cm x 60 cm x 18 cm. Sampel dalam penelitian diberi perlakuan yang berbeda untuk mencari data mengenai kekuatan dan kemampuan serap energi mekanik (impak) masing-masing sampel. Sampel-sampel tersebut juga dipisah ke dalam dua grup, yaitu grup kontrol dan grup eksperimen, dengan jumlah masing-masing empat sampel, ” ungkap Jerry yang dilansir laman ITB, belum lama ini.
Lebih lanjut, kata dia menjelaskan beberapa keunggulan dapat dicapai Metode Kalton lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional yang biasa dipakai. Salah satu keunggulannya adalah eco-friendly, karena Metode Kalton memanfaatkan kaleng-kaleng aluminium bekas yang biasa dibuang sebagai sampah sebagai pengganti bahan aluminium.
“Selain itu, Metode Kalton juga memakan biaya yang lebih sedikit karena penggunaan kaleng aluminium bekas mengurangi volume semen, pasir, dan kerikil dalam beton. Beton yang menggunakan metode ini juga lebih ringan dan menyerap lebih banyak energi mekanik (impak), ” jelasnya.
Penelitian ini dilakukan di bawah bimbingan dosen dari Teknik Sumber Daya Air, yaitu Dr. Ir. Agung Wiyono Hadi Soeharno M.Eng. Penemuan Metode Kalton tersebut merupakan terobosan baru, karena belum pernah ada aplikasi metode yang menyerupai Metode Kalton pada pembangunan gedung-gedung di Indonesia. Hal ini membuat Metode Kalton berpotensi untuk dipatenkan.
Ditambah lagi, Metode Kalton berhasil menawarkan penguatan lebih dan penyerapan energi mekanik yang lebih besar. Metode ini dapat dikomersilkan sebagai pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan beton yang sedang meningkat di Indonesia.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post