youngster.id - Banyaknya sampah yang dihasilkan dari penggunaan polybag berbahan plastic memunculkan ide bagi lima mahasiswa jurusan Pengelolaan Hutan, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta untuk membuat wadah semai yang ramah lingkungan.
Inovasi ini merupakan salah satu hasil dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dalam bidang karsa cipta yang telah lolos dan didanai oleh Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
“Kami merasa prihatin melihat plastik bekas polybag yang hanya dibuang sia-sia di persemaian. Seharusnya kegiatan penanaman mendukung lingkungan, tapi akhirnya malah menambah sampah plastik,” ungkap Anisa Haryani, ketua tim PKM dalam siaran pers Humas UGM, Selasa (20/6/2017).
Dia bersama keempat temannya, Alfian Dwi Cahyo, Ika Mediyahati, Najieh Safier Ibrahim, dan Bayu Prasetio membuat wadah semai berbahan organic. Wadah semai yang ramah lingkungan ini dinamakan Polytube Bagormaling. Namanya demikian karena terbuat dari serabut kelapa yang ditempatkan ke dalam kerangka polytube berbahan alumunium.
Alfian menjelaskan kelebihan dari produk ini dapat langsung ditanam di dalam tanah sehingga tidak akan menghasilkan sampah dan dapat menambah bahan organik dalam tanah.
“Selain ramah lingkungan karena mudah terurai, produk kami dapat menunjang pertumbuhan tanaman karena disertai media tanam berupa kompos dan pupuk Trichoderma,” ujarnya.
Trichoderma adalah pupuk yang dapat mencegah patogen penyebab pembusukan akar yang biasa menyerang tanaman muda. “Dari segi artistik produk ini juga bisa untuk menanam tanaman hias dan digantung untuk menghiasi rumah,” jelas Alfian.
Mereka berharap agar produk ini mampu diproduksi secara masal serta bisa digunakan di setiap persemaian yang memproduksi bibit tanaman kehutanan sekaligus mengurangi limbah plastik hitam.
“Kami saat ini sedang mencari lembaga yang mau bermitra dengan kami untuk memproduksi Polytube Bagormaling secara masal,” ujar Alfian.
STEVY WIDIA
Discussion about this post