youngster.id - Mahasiswa jurusan Teknik Informatika ITS Rizky Dwi Setiyawan, dalam Tugas Akhir (TA)-nya berhasil membuat aplikasi pemetaan tingkat kemiskinan.
Rizky menciptakan aplikasi bernama Survey Apps, sebuah aplikasi yang mampu memetakan tingkat kemiskinan secara digital. Untuk sistem pemetaannya pun dibuat dengan dua platform berbeda, yakni berbasis web dan android yang bisa diunduh di Google Play Store.
Menurut Rizky, aplikasi yang dibuatnya itu berdasarkan penelitian yang ia lakukan di kota asalnya Kabupaten Madiun. Rizky melihat, proses pemetaan yang dilakukan tidak praktis, karena masih menyurvei masyarakat secara manual dengan menggunakan kertas.
“Selama ini masih manual, buang-buang kertas, dan prosesnya juga lama. Dengan aplikasi ini surveyor tinggal datang dan memasukan data,” ujar Rizky, seperti dilansir laman ITS.
Menurutnya, dengan aplikasi buatannya tersebut, survey yang dilakukan akal lebih efisien dalam hal waktu dan biaya. Selain itu, potensi adanya data yang tidak dimasukan pun bisa terjadi. “Dengan aplikasi ini, bisa satu hari selesai. Validasi pun bisa langsung dilakukan di aplikasinya,” jelas Rizky.
Selain itu, output-nya pun nanti bisa lebih akurat dengan tiga kategori yakni: sangat miskin, miskin dan hampir miskin, berdasarkan 14 variabel yang ditetapkan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Diklaim Rizky, aplikasi yang dikembangkannya terjamin keamanannya. Sebab, yang bisa mengakses aplikasi ini hanyalah mereka yang memiliki akun dari instansi yang menggunakannya. “Jadi tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam sistem aplikasinya,” tegas Rizky.
Meskipun begitu, Rizky mengaku masih ingin terus mengembangkan aplikasinya agar program pengentasan kemiskinan bisa lebih tepat sasaran. “Nantinya aplikasi ini pun bisa memberikan rekomendasi program pengentasan apa yang tepat diterapkan di suatu wilayah,” ucapnya.
Nanti, aplikasi yang dikembangkan Rizky ini juga dapat berkembang dan bermanfaat dalam membantu Badan Pusat Statistik (BPS) untuk memetakan kemiskinan secara akurat.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post