Startup Bionersia, Produksi Biogas dari Emisi Karbon

Bionersia

Tim Bionersia. (Foto: istimewa)

youngster.id - Emisi karbon di Indonesia mengalami kenaikan 20% setiap tahun. Hal tersebut berakibat kadar oksigen di udara jadi berkurang. Untuk itu, Bio Energi Indonesia (Bionersia) startup alumni Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) berinovasi untuk memanfaatkan emisi karbon tersebut.

Bionersia dirintis oleh tiga alumni ITS yakni Almira Ose AMdT sebagai Chief Executive Officer (CEO), Radian Indra sebagai Chief Technology Officer (CTO), dan Mohammad Berel Toriki sebagai Chief Operating Officer (COO) pada 2019 lalu. Mereka didukung Kasubdit Pengembangan Kewirausahaan dan Karir ITS, Arief Abdurrakhman.

Staf administrasi Bionersia, Nicken Ayu Febrianti Soeyoto mengungkapkan, startup ini bergerak di bidang energi terbarukan, khususnya biogas. “Perusahaan kami menghasilkan biogas yang berasal dari kotoran sapi,” ungkap mahasiswa Teknik Instrumentasi tersebut dalam siaran pers ITS.

Yani menjelaskan bahwa Bionersia memiliki empat produk utama yang saling terintegrasi. Di antaranya adalah bio digester yang berfungsi untuk mengolah limbah kotoran sapi menjadi biogas. Produk ini membutuhkan waktu dua minggu untuk mengolah kotoran sapi menjadi biogas. “Berbeda dengan bio digester pada umumnya, bio digester ini bersifat portabel dan dapat berjalan secara otomatis,” terangnya.

Setelah itu, kotoran akan melalui alat purifikasi untuk memfilter zat-zat yang tidak diperlukan seperti H2S sehingga biogas yang dihasilkan lebih tinggi kadarnya. Selanjutnya, biogas yang sudah melalui alat purifikasi dialirkan ke kompor biogas.

Selain untuk memasak, biogas juga bisa menjadi alternatif sumber listrik yang diubah lebih dulu melalui generator set (genset) biogas. Selain produk-produk tersebut, Yani menyatakan bahwa Bionersia juga menyediakan sistem kontrol yang berbasis Internet of Things (IoT).

Sistem kontrol tersebut digunakan untuk mengatur suhu, tekanan, dan arus listrik yang ada alat-alat tersebut. “Mengenai pemeliharaannya, Bionersia memberikan garansi selama tiga bulan untuk pemeliharaan dan kerusakan yang terjadi,” jelas mahasiswa angkatan 2018 tersebut.

Startup karya alumni ITS ini berhasil mendapatkan juara I Best Booth pada acara [RE]Spark Renewable Energy Festival yang diselenggarakan oleh New Energy Nexus Indonesia di The Westin Jakarta. Acara tersebut merupakan pameran yang diikuti oleh startup-startup energi terbarukan yang berasal dari berbagai negara.

“Selain menjadi juara, tujuan kami adalah berusaha untuk mempromosikan produk Bionersia kepada pengunjung,” pungkasnya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version