Teknologi LID Ini Dapat Menurunkan Debit Banjir Sebesar 10%

UI Low impact development

Tim Mahasiswa Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik,UI untuk inovasi LID. (Foto: istimewa/UI)

youngster.id - Perubahan iklim merupakan permasalahan yang terus terjadi dan berdampak terhadap perubahan pola hujan dan intensitas hujan yang turun. Siklus hujan berintensitas ekstrem kini memiliki periode yang lebih cepat dan bisa datang hingga dua kali lebih cepat daripada waktu sebelumnya. Penerapan teknologi rekayasa cuaca diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim yang dapat terjadi.

Intensitas dan frekuensi hujan ekstrem ini berhubungan erat dengan banjir yang terjadi di Jabodetabek sejak 30 tahun terakhir dari tahun 1990-an. Hal ini mengindikasikan bahwa perlu adanya tindakan untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim yang ada terutama dari pola curah hujan.

Menangkap fenomena tersebut, tiga mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang berasal dari Departemen Teknik Sipil, Fakultas Teknik yaitu Daniel Martua (2017), Athena Hastomo (2018), dan Otniel Cornelius (2017)  menciptakan teknologi Low impact development (LID). Penerapan teknologi Low Impact Development (LID) diyakni dapat menurunkan debit banjir sebesar 10% di lokasi studi, serta mengurangi dampak perubahan iklim yang dapat terjadi.

Daniel Martua menjelaskan bahwa untuk menanggulangi fenomena tersebut, teknologi LID menjadi salah satu solusi yang dapat diimplementasikan. Low impact development (LID) merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menjelaskan sebuah perencanaan wilayah dan pendekatan engineering untuk menangani limpasan hujan sebagai bagian dari teknologi green infrastructures.

“Tujuannya untuk melakukan konservasi dan menggunakan fitur alami untuk menjaga kualitas air,” ujarnya yang dilansir dari laman UI.

Sementara itu menurut Otniel, untuk inovasi ini mereka melakukan analisis pada Daerah Tangkapan Air dari Daerah Aliran Sungai Cipinang yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

“Berdasarkan hasil analisis, kami mengusulkan tiga teknologi LID yang dapat diterapkan di lokasi studi yaitu Cistern, Green Roof, dan Rain Barrell yang dapat menurunkan persentase tutupan lahan kedap air dan menurunkan beban limpasan permukaan untuk hujan spektrum rendah hingga sedang. Selain itu, penerapan teknologi ini juga dapat memberikan dampak lebih yaitu menurunkan kadar nitrogen total, fosfor total, dan sedimen yang cukup baik,” ujar Otniel.

Lebih lanjut, Athena Hastomo mengatakan bahwa melalui karya ilmiah tersebut, ia dan timnya berusaha memberikan pemahaman terkait dampak perubahan iklim terhadap perubahan kondisi lingkungan terutama terhadap perubahan hujan. Selain itu, tim mahasiwa FTUI tersebut berharap karya ilmiah mereka dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca terkait kegunaan serta manfaat dari penerapan teknologi LID, dan memberikan rekomendasi kepada pemangku kepentingan serta kepada masyarakat untuk mengaplikasikan teknologi LID.

Karya inovasi ini mencatat prestasi menjadi juara 2 pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tingkat Nasional, 19th Environmental Fair bertema “Healing Our Planet Starts with Us” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan, Universitas Trisakti.

 

FAHRUL ANWAR

 

Exit mobile version