Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Innovation

Tide-Eye: Sistem Manajemen Monitoring dan Mitigasi Banjir

16 November 2023
in Innovation
Reading Time: 3 mins read
Tide Eye

Tide-Eye: Sistem Manajemen Monitoring dan Mitigasi Banjir (Foto: Istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Telkom University (Tel-U) bekerja sama dengan University of Wollongong (UOW) Australia ciptakan Sistem Manajemen Monitoring dan Mitigas Banjir Pasang Surut bernama ‘Tide’Eye’.

Tide-Eye merupakan sistem berbasis kecerdasan buatan atau Artificial Intelligent (AI) yang menggabungkan teknologi drone dan infrastruktur internet of things. Tide-Eye dapat mentransformasikan pemantauan ketinggian air laut dan aktifitas banjir rob secara digital dan diimpelentasikan di tiga kota di Jawa Tengah yaitu Pekalongan, Semarang dan Demak.

Dr. Miftadi Sudjai, Ketua Tim Peneliti Telkom University mengatakan, program ini merupakan wujud nyata Telkom University dalam pencapaian SDG 6 Air Bersih dan Sanitasi Layak; SDG 11 Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan; SDG 13 Penanganan Perubahan Iklim; serta SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Menurutnya, Tide-Eye akan memungkinkan pekerja infrastruktur air dan penduduk di ketiga wilayah tersebut kota-kota besar untuk memantau ketinggian air laut dan risiko banjir rob secara real-time. Informasi ini akan memungkinkan para pekerja untuk mengambil keputusan tepat waktu, tidak hanya untuk meningkatkan efisiensi infrastruktur mitigasi banjir dan mengurangi dampak banjir rob, namun juga untuk mencegah banjir sebelum terjadi.

Baca juga :   Ribuan Mahasiswa Ramaikan Gemastik XII

“Banjir rob yang terjadi setiap hari menimbulkan ancaman dan gangguan besar bagi aktifitas sebagian penduduk Jawa Tengah, dengan dampak yang luas terhadap masyarakat, infrastuktur dan lingkungan. Terletak di wilayah pesisir dataran rendah, kota Pekalongan, Demak dan Semarang rentan terhadap kenaikan permukaan air laut, banjir rob dan kejadian cuaca ekstrem,” jelas Miftadi, dikutip Kamis (16/11/2023).

Menurut Miftadi, pada bulan Mei 2022, kota-kota tersebut mengalami banjir rob yang mencapai ketinggian 1,1 hingga 2 meter, menyebabkan 51% wilayah kota Pekalongan dan sebagian besar wilayah di Semarang terendam. Begitu juga di wilayah Sayung, Demak. Banjir rob sudah masuk hampir 10 km ke wilayah daratan.

Dampak banjir rob sangat signifikan, antara lain membahayakan keselamatan penduduk, menyebabkan kerusakan harta benda, pengungsian dan bahkan korban jiwa. Banjir yang berulang mengganggu kehidupan sehari-hari, memberikan tekanan tambahan pada layanan darurat dan infrastruktur. serta menyebabkan kerusakan parah pada jalan, bangunan, rumah, fasilitas umum dan drainase.

“Penduduk Pekalongan, Semarang dan Demak mengalami dampak buruk terhadap kesehatan akibat banjir, dengan meningkatnya penyakit yang berhubungan dengan kelembapan dan jamur seperti diare, demam berdarah, kutu air, serta keluhan kulit dan paru-paru. Banjir rob ini juga berkontribusi pada kualitas air tanah yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber air minum dan kebutuhan lain oleh penduduk di kawasan tersebut,” tambahnya.

Baca juga :   IPB-Universitas Trunojoyo Buat Teknologi Garam Bermutu

Selain itu, banjir rob juga berdampak buruk terhadap perekonomian dan pertanian di wilayah tersebut. Hilangnya lahan produktif telah berdampak serius terhadap penghidupan 5 juta penduduk di tiga kota tersebut. Untuk memitigasi dampak banjir rob, pemerintah Indonesia telah membangun tembok laut, waduk dan stasiun pompa besar yang dirancang untuk memompa air melalui tembok laut ketika tingkat pasang surut di waduk melebihi ambang batas tertentu.

Pengendalian pompa saat ini masih dilakukan secara manual. Kurangnya pemantauan permukaan laut secara terus-menerus dan otomatisasi dalam pengendalian pompa air mengakibatkan buruknya akurasi, ketidaktepatan waktu dan rendahnya efisiensi dalam merespons banjir rob dan mitigasi kerusakan.

Miftadi mengatakan proyek ini akan mengembangkan solusi terdepan, sesuai tujuan, terukur dan terjangkau untuk pemantauan banjir rob. Hal ini akan membantu mengurangi kerugian akibat banjir rob, meningkatkan pendapatan, mempertahankan dan meningkatkan penghidupan banyak masyarakat lokal. Proyek ini juga akan membuat database besar yang dapat dibagikan untuk memantau air laut dan banjir rob.

Baca juga :   Telkom University Berbagi dengan 500 Anak Yatim

“Program ini akan mencakup pelatihan bagi staf Balai Besar Wilayah Sungai atau BBWS Pemali-Juana sehingga mereka dapat sepenuhnya mengoperasikan, memelihara dan mereplikasi sistem di lokasi lain dalam jangka panjang,” ucapnya.

Inovasi ini merupakan hibah Riset International dari KONEKSI (Kolaborasi untuk Pengetahuan, Inovasi dan Teknologi Australia dan Indonesia) dengan total dana hibah sebesar AU$350 ribu, atau sekitar RP 3,5 milyar. Hibah ini merupakan program kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia.

Program ini mempertemukan para ahli terkemuka di bidang kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT) dan Machine Learning serta Teknik Lingkungan dari kedua negara.

 

STEVY WIDIA

Tags: Sistem Manajemen Monitoring dan Mitigasi BanjirTelkom UniversityTide-EyeUniversity of Wollongong (UOW) Australia
Previous Post

Platform POPS SHOP Fasilitasi Kreator dan Social Commerce Promosi di Medsos

Next Post

Saluran WhatsApp Sudah Punya 500 Juta Pengguna

Related Posts

Alibaba Cloud x Telkom University
News

Perkuat Pengembangan Talenta AI di Indonesia, Alibaba Cloud Gandeng Telkom University

14 Agustus 2025
0
Feedloop - Telkom University
News

Dorong Kemajuan Pendidikan dan AI, Feedloop AI dan Telkom University Berkolaborasi

27 Maret 2024
0
EDOTCO x Tel-U
News

Kolaborasi Tel-U, EDOTCO, dan TIP untuk Merevolusi Lanskap Telekomunikasi di Asia Tenggara

28 Februari 2024
0
Load More
Next Post
saluran WhatsApp

Saluran WhatsApp Sudah Punya 500 Juta Pengguna

AXISLABS

AXISLABS 2023, Jaring Mahasiswa Untuk Hasilkan Produk Inovatif

Metranet x Finpay

Kolaborasi Metranet dan Finpay untuk Tingkatkan Layanan Pembayaran Xooply.ID

Discussion about this post

Recent Updates

Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version