Tim UNY Bangun Wastafel Injak Untuk Minimalisir Penyebaran Virus

Prototipe Wastafer Injak dari UNY. (Foto: istimewa)

youngster.id - Menjaga keberaihan dengan cara mencuci tangan melalui sabun dan air mengalir, menjadi salah satu cara seseorang meminimalis penularan virus Covid-19. Untuk itu dibutuhkan wadah seperti wastafel untuk digunakan masyarakat.

Tak sekadar wastafel biasa, mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yaitu Muhammad Riza, Didik Setiawan, dan Fauzan Surya Valistya membuat Wastafel Injak. Keunggulan westafel ini adalah tidak perlu disentuh atau dioperasikan dengan tangan sehingga meminimalisir kemungkinan penyebaran virus.

“Ketika menggunakannya, seseorang tidak perlu menyentuh kran air serta sabun cair secara langsung karena keduanya secara teknis dapat dikendalikan menggunakan kaki dengan diinjak,” terang Nur Hidayat yang dilansir laman UNY, Rabu (17/6/2020).

Ide inovatif ini berangkat dari melihat masih banyak tempat umum yang belum dilengkapi dengan fasilitas untuk cuci tangan. Seperti pasar-pasar tradisional padalah tingkat kunjungan masyarakat tinggi. Hal ini diperparah dengan sebagian masyarakat yang masih enggan menggunakan fasilitas cuci tangan di tempat umum karena mungkin ragu akan kebersihannya.

Lebih jauh, Nur Hidayat menjelaskan bahwa penggunaan alat ini denagn cukup menginjak pedal seperti pada mobil hingga kran air terbuka serta sabun cair keluar dari botolnya.

“Selain itu, wastafel ini juga tidak memerlukan aliran listrik dan dapat dipindah-pindah (portable) sesuai kebutuhan, baik outdoor maupun indoor,” imbuh Nur Hidayat. Alat ini sangat cocok untuk digunakan di berbagai tempat umum seperti terminal, masjid, pasar, puskesmas, poliklinik, masjid, toko/minimarket, dan sejenisnya.

Nur Hidayat menambahkan bahwa pembuatan prototipe menghabiskan waktu 3 hari dibawah bimbingan para dosen yaitu Nur Hidayat, Slamet Widodo, Nuryadin, Satoto E Nayono.

“Setelah prototipe jadi, kami hanya membutuhkan waktu 2 hari untuk pembuatan setiap unitnya,” ujarnya.
Biaya pembuatan tiap unitnya sangat terjangkau (tidak lebih dari 1 juta per unit). Sementara ini, produksi westafel injak ini masih untuk intern UNY serta akan disumbangkan ke puskesmas disekitar kampus.

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version