youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, 15% atau 20 ribu dari total 83 ribu desa di Indonesia belum mendapat akses internet yang layak. Untuk itu, Kementerian akan menyiapkan satelit Satria dan jaringan internet generasi kelima (5G).
Kementerian menargetkan, layanan 4G hadir di 20 ribu desa tersebut. “Setidaknya, pada awal 2023 semuanya bisa menggunakan internet layak,” kata Anang Latif Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kementerian Kominfo dalam keterangannya, Selasa (21/7/2020).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen PPI) Kementerian Kominfo, ada 12.548 desa yang belum memiliki akses layanan 4G. Sebanyak 9.113 di antaranya berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Untuk mewujudkan hal itu bukan tanpa tantangan. Kementerian baru memproses pembangunan infrastruktur jaringan di 1.100 dari 9.113 desa di wilayah 3T. Pembangunannya ditarget selesai tahun ini. Sedangkan 65% atau sekitar 7.904 lainnya berada di provinsi Papua dan Papua Barat.
“Geografi di wilayah ini menjadi tantangan utama, karena berupa gunung dan beberapa lokasi belum tersedia listrik,” ujar Anang. Oleh karena itu, kementerian membangun satelit Satria yang ditargetkan meluncur pada 2023. Proyek ini membutuhkan dana Rp 6,4 triliun.
Namun, proses pembicaraan pendanaan proyek itu terkendala dari sisi administrasi karena pandemi corona. “Butuh beberapa round lagi sehingga administrasi ini selesai. Harapannya, di kuartal ketiga ini bisa selesai proses pembiayaannya,” ujar Anang.
Saat ini, baru dua bank asing yang terlibat dalam pendanaan proyek Satria. Mereka yakni Banque publique d’investissement (BPI) dari Prancis dan Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB) asal Tiongkok. Selain itu, pemerintah telah memilih mitra pabrikan untuk peluncuran satelit tersebut yakni SpaceX. Ini merupakan perusahaan transportasi luar angkasa milik Elon Musk.
Untuk meningkatkan kualitas jaringan, Kominfo juga menyiapkan aturan terkait 5G. Saat ini, kementerian masih mengkaji frekuensi yang cocok untuk jaringan internet generasi terbaru itu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post