youngster.id - Memasuki masa adaptasi kebiasaan baru menjadi tantangan tersendiri bagi para orang tua dalam mencari aktivitas anak yang menyenangkan, namun tetap mengasah keterampilan selama berada di dalam rumah. Menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli 2020, Tokopedia membagikan cerita penjual inspiratif menunjang aktivitas anak bersama orang tua di rumah.
“Tokopedia terus mempermudah masyarakat, termasuk orang tua, dalam menemukan produk yang mendukung aktivitas bersama anak di rumah. Sekaligus memberikan panggung bagi para kreator lokal agar bisa tetap beroperasi di tengah pandemi,” kata Ekhel Chandra Wijaya External Communications Senior Lead Tokopedia dalam keterangannya, Kamis (23/7/2020).
Melihat begitu minimnya aktivitas anak di Indonesia, dua ibu rumah tangga asal Jakarta, Jessica Tosin dan Belinda Soetopo terinspirasi membuat usaha yang menjual bahan pembuatan kue (baking kit) dan dekorasi kue kering (decor kit) bagi anak-anak yang diberi nama Honeydo Baking Kit pada 2016.
“Selain mudah, kegiatan membuat atau mendekorasi kue ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan komunikasi dan kedekatan antara orang tua dan anak. Kegiatan ini juga dapat melatih motorik anak sejak dini, mengasah kreativitas dan meningkatkan kepercayaan diri anak dalam berkreasi,” kata Belinda.
Di masa pandemi ini, Honeydo Baking Kit sangat mengandalkan kanal digital dalam memasarkan produknya. “Dengan memanfaatkan Tokopedia, penjualan kami bahkan mengalami peningkatan menjadi hampir 3x lipat dengan omzet mencapai Rp35 juta per bulan. Selain sangat memudahkan kami dalam mengelola bisnis, pemanfaatan kanal digital seperti Tokopedia memungkinkan produk kami dikenal masyarakat bahkan hingga ke timur Indonesia. Pencapaian menurut kami bukan hanya tentang angka, namun mengetahui bahwa produk kami benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas,” kata Jessica.
Demikian juga dengan Doki Doki Craft yang didirikan oleh pasangan suami istri Johannes Susanto dan Theria Sofa pada 2017. Doki Doki Craft fokus menghadirkan produk mainan edukatif untuk anak, yang terdiri dari berbagai perangkat untuk membuat kerajinan tangan. Misalnya pajangan clay, tote bag lukis, gelang dan kalung manik-manik dan masih banyak lagi.
“Lewat berbagai produk dari Doki Doki Craft, para orang tua bisa terus mendukung kreativitas anak sejak dini. Mainan edukatif semacam ini, selain dapat mengasah kreativitas, juga bisa melatih keterampilan anak dalam memecahkan masalah,” ungkap Johannes.
Saat pandemi seperti ini, Johannes dan Theria mengeluarkan produk terbaru, yaitu perangkat untuk membuat sabun berbentuk tokoh animasi kesukaan anak-anak. Lewat produk ini, Doki Doki Craft berharap bisa ikut mengedukasi anak-anak Indonesia agar selalu menjaga kebersihan.
Johannes dan Theria percaya bahwa selain terus berinovasi, mengadopsi kanal digital dalam berbisnis adalah kunci pegiat usaha menghadapi pandemi. “Saat ini, 90% penjualan Doki Doki Craft berasal dari kanal digital. Lewat Tokopedia sendiri, penjualan kami meningkat signifikan hingga 3x lipat dibanding sebelum pandemi, dengan omzet hingga Rp80 juta per bulan,” kata keduanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post