2021, Tahun Terburuk dalam Keamanan Siber

cybercrime

Fortinet: Ancaman Berbasis AI di Indonesia Meningkat hingga 3 Kali Lipat (Foto : Ilustrasi)

youngster.id - Secara keseluruhan, dalam hal keamanan cyber, tahun ini tercatat sebagai yang terburuk, tidak hanya untuk banyak organisasi, tetapi juga untuk banyak negara. Termasuk Indonesia, negara yang sekarang sedang berjuang untuk memerangi “pandemi cyber” global.

Selain itu, terlepas dari upaya terbaik mereka, sebagaimana yang ditunjukkan oleh survei terbaru Acronis bertajuk “Acronis Cyberthreats Report tahunan 2022”, orang di Indonesia masih tidak menggunakan alat perlindungan siber apa pun.

“Serangan malware tetap menjadi fenomena global dan setiap negara harus melawannya. Meninjau deteksi malware yang dinormalisasi dalam penelitian kami, kami melihat negara-negara seperti Taiwan, Singapura, Tiongkok, dan Brasil memiliki tingkat deteksi lebih dari 50%,” kata Candid Wuest, VP Penelitian Perlindungan Cyber Acronis, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/12/2021).

Menurut Wuest, pihaknya melihat statistik serupa untuk serangan ransomware yang diblokir: UEA berada di peringkat ke-33 secara global, bertanggung jawab atas 0,3% dari semua deteksi global — meningkat 63% dari Oktober 2021 — sementara Afrika Selatan berada di peringkat ke-30 secara global, bertanggung jawab atas 0,4% dari semua deteksi — meningkat 64% dari Oktober 2021.

Sementara serangan ransomware jelas meningkat di APAC, tingkat deteksi malware yang tinggi berarti bahwa negara-negara lebih memperhatikan perlindungan cyber dengan meningkatkan kemampuan deteksi mereka.

Selain meningkatnya efisiensi penjahat cyber dan dampaknya terhadap MSP (managed service provider) dan bisnis kecil, Acronis Cyberthreats Report 2022 juga menunjukkan:

“Saat kemunculan serangan bertambah dan menyebabkan ketidakpastian di tahun 2022, otomatisasi perlindungan cyber tetap menjadi satu-satunya jalan menuju keamanan yang lebih baik, mengurangi risiko, menawarkan biaya yang lebih rendah, dan meningkatkan efisiensi,” pungkas Wuest.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version